BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Puluhan truk pengangkut sembako dan bahan kebutuhan warga lainnya yang hendak menuju Sabang, tertahan di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Rabu (21/10).
Pihak pelabuhan belum bisa memastikan kapan truk itu bisa diangkut, karena Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Telematika Banda Aceh belum bersikap.
Truk tertahan karena jembatan penghubung untuk masuk ke KMP BRR Aceh-Nias, turun hingga dua meter dan diperkirakan tak sanggup menampung beban berat.
“Hanya penumpang dan sepeda motor saja yang bisa dilewati,” kata Saifullah, Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Ulee Lheu.
Jembatan penghubung rusak setelah dilewati tiga unit alat berat (becho dan buldozer) saat diangkut ke Pulo Aceh, menggunakan KMP Simeulu, Selasa malam.
Karena KMP Simeulu lebih rendah dari KMP BRR, agar bisa melintas, pihak pelabuhan menurunkan jembatan penghubung.
Celakanya, setelah diturunkan, jembatan itu macet total, tak bisa dinaikkan.
“Kami perkirakan gir-nya sudah rusak. Sebelumnya, gir itu juga pernah bermasalah,” sebut Saifullah.
Pihaknya, lanjut Saifullah sudah meminta Dishubkomintel Kota, untuk memperbaiki dan mencari solusi terkait tertahannya truk. Namun, hingga pukul 12.00 WIB, mereka belum memberi respons jelas.
Saifullah mengatakan, untuk memperbaiki itu butuh beberapa hari. Namun, jika benar girnya tak bisa digunakan lagi, butuh waktu hingga dua bulan, karena gir MB harus di pesan dari Jepang.
Biaya perbaikan itu diperkirakan mencapai Rp200 juta.
Sekitar enam bulan lalu, Saifullah menyebutkan, gir MB di sana juga pernah bermasalah. Saat itu, pihaknya langsung mengusulkan dana 200 juta kepada Pemerintah Kota, untuk memperbaiki itu. “Tapi hingga sekarang tidak ada respon apa-apa,” katanya.[]