Radzie/ACEHKITA.COM

PEMERINTAH Indonesia dan Malaysia bersepakat untuk mempersatukan sedikitnya 60 kepala keluarga pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di dua negara tersebut.

Para pengungsi yang terdampar di Aceh diketahui memiliki anggota keluarganya yang menumpangi perahu lain dan terdampar di Malaysia sepanjang Mei lalu.

“Cukup banyak pengungsi yang suaminya di Malaysia, istrinya di Aceh. Maka pendekatannya adalah reunifikasi, dipertemukan kembali,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa seperti dilansir BBC Indonesia.

Lebih 1.000 pengungsi Rohingya terdampar di Aceh dan saat ini ditampung di Kuala Langsa, Bayeun Aceh Timur, dan Kuala Cangkoi Aceh Utara. Di saat bersamaan, sebanyak 1.107 lainnya terdampar di Pulau Langkawi, Malaysia. Mereka ditampung di Pusat Detensi Imigrasi Belantik, Kedah.

Menteri Khofifah menyatakan, berdasarkan wawancara dan verifikasi yang dilakukan pemerintah diketahui bahwa banyak pengungsi satu keluarga yang menumpang perahu berbeda, sehingga mereka terpisah.

“Ketika saya tanya apakah mereka beda perahu. ‘Ya betul, beda perahu.’ Yang dinaiki suami mendarat di Malaysia, perahu yang dinaiki istri mendarat di Aceh,” ungkap Khofifah.

Masih menurut BBC, pelaksanaan teknis reunifikasi tengah digodok oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Kementerian Luar Negeri Malaysia. Kedua negara juga akan menyepakati berapa kepala keluarga yang dipindah ke Malaysia dan berapa KK yang dibawa ke Indonesia. []

BBC INDONESIA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.