SABANG | ACEHKITA.COM — Tokoh masyarakat bersama warga Gampong Aneuk Laot, Kota Sabang, membaca surah Yasin bersama di perkarangan rumah Syahruddin (37), korban perusakan rumah secara paksa oleh sejumlah anggota TNI Angkatan Laut Sabang pada 14 Juni lalu.
Bacaan Yasin itu sebagai bentuk protes masyarakat atas kematian hukum dan perlindungan terhadap masyarakat Sabang.
“Di samping kita berusaha menghadapi hukum yang berlaku, kita juga perlu berdoa kepada Tuhan, sehingga harta kita tidak diambil orang dan harta orang tidak menjadi milik kita,” kata H. Ramli, Imuem Gampong Aneuk Laot, Senin (21/6).
Ramli mengaku menyesalkan tindak TNI AL Sabang yang merubuhkan kediaman Syahruddin yang dihuni bersama istri dan 3 anaknya. Perusakan rumah dilakukan dengan cara menarik atap rumah mengunakan mobil reo milik TNI.
Kepala Divisi Hak Sipil dan Politik Koalisi NGO HAM Zulfikar Muhammad mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh warga itu sebagai bentuk solidaritas masyarakat setempat terhadap musibah yang dihadapi Syahruddin.
“Ini merupakan aksi spontanitas masyarakat saja, karena mereka menganggap Syahruddin tidak bermasalah dengan TNI, tanah yang dia tempati itu bukan milik TNI AL,” kata Zulfikar.
Kasus perampasan tanah, penganiayaan, perusakan harta benda serta penangkapan sewenang-wenang oleh TNI AL itu kini dalam advokasi sejumlah lembaga yakni, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh, Kualisi NGO HAM Aceh serta KontraS Aceh. []