Thursday, April 25, 2024
spot_img

Profesor dari Australia Berkunjung ke Universitas Syiah Kuala

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Profesor dari Australia, Prof Bhesh Bhandari, berkunjung ke Universitas Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh. Rencananya Prof Besh berada di Aceh selama 22-28 September 2022.

Kedatangan Prof Besh atas undangan Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Syiah Kuala melalui hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun 2022.

Penanggung jawab kedatangan dosen tamu, Prof Sri Haryani, mengatakan kegiatan itu merupakan salah satu aktivitas untuk peningkatan mutu pendidikan, membangun jejaring, kesempatan kerjasama penelitian, dan pengembangan kurikulum prodi Teknologi Hasil Pertanian sebagai langkah persiapan akreditasi internasional.

Besh Bhandari adalah Profesor Teknologi dan Rekayasa Pengolahan Pangan di University of Queensland, Australia. Kampus tersebut termasuk dalam peringkat 100 university rankings by Quacquarelli Symonds (QS).

Besh Bhandari memperoleh gelar PhD dari ENSIA (Perancis) di bidang Food Process Engineering 1992. Dari situs Elsevier diketahui Profesor Bhandari termasuk peneliti yang artikelnya sangat banyak dikutip peneliti-peneliti yang lain.

Profesor Bhandari mengantongi banyak penghargaan dan memenangkan penghargaan “Top 25 Q-index” di antara lebih dari 2.500 peneliti di University of Queensland. Prof Bhandari ikut menulis lebih dari 400 makalah termasuk 6 buku yang diedit bersama dan 35 bab buku.

Selama kunjungan di Teknologi Hasil Pertanian Universitas Syiah Kuala, Prof Besh akan mengisi berbagai kegiatan seperti workshop, kuliah umum, review kurikulum, serta kunjungan ke laboratorium dan beberapa pusat riset di Universitas Syiah Kuala salah satunya Atsiri Research Centre (ARC) USK.

“Beliau akan mengisi kuliah umum dan satu kegiatan workshop terkait expertise dan penelitian yang beliau lakukan selama ini,” kata Sri Haryani, Sabtu (24/9/2022).

Kuliah umum rencananya terdiri atas lima tema, yaitu diskusi mengenai kurikulum ilmu dan teknologi pangan, 3D printing, nanotechnology dan microencapsulation, serta pelatihan penulisan publikasi ilmiah.

“Seluruh kegiatan ini dilakukan secara hybrid menggunakan aplikasi Zoom Meeting dengan jumlah pendaftar sekitar 150 orang yang berasal dari beberapa universitas dan balai penelitian terkemuka di Indonesia,” ujarnya.[]

RILIS

 

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU