BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kepolisian Daerah Aceh berhasil menangkap empat bajak laut yang selama ini beraksi di lintasan Selat Malaka. Polisi juga berhasil membebaskan seorang sandera. Polisi menyebutkan, kelompok bajak laut ini dipimpin oleh seorang terpidana yang mendekam di Lembaga Pemasyarakat Tanjung Gusta Sumatera Utara.
Keempat bajak laut yang ditangkap yaitu Mawardi, Ismail, Hasbi, Munawir. Sementara seorang lagi yang ditangkap yaitu Adi, pemilik boat yang digunakan para bajak laut. Empat bajak laut itu ditangkap di sejumlah tempat di Aceh.
Polisi menyita boat, senjata laras pendek, dua granat tangan jenis manggis dan sejumlah dokumen, termasuk dokumen milik kapal KM Galant.
Kepala Polda Aceh Inspektur Jenderal Iskandar Hasan mengatakan, kelompok bajak laut ini sudah sering melakukan aksi pembajakan kapal di lintasan Selat Malaka.
Terakhir, mereka membajak KM Galant berbendera Singapura yang hendak mengangkut crain ke Sabang, Aceh. Kelompok ini menyandera Cheif Enginer Yayan Jauhari dan meminta uang tebusan ratusan juta rupiah.
Menurut Kapolda, Yayan Jauhari disandera di rumah milik Jamaluddin di Kabupaten Bener Meriah, oleh Mawardi. Namun, polisi berhasil mengendus keberadaan Mawardi dan mengepung lokasi persembunyian.
“Mereka berhasil kabur dan melarikan diri ke arah Pidie Jaya,” kata Kapolda Iskandar Hasan pada konferensi pers di Mapolda Aceh, Senin (26/9).
Pada 18 September, dalam sebuah razia polisi di Ulee Gle, Pidie Jaya, sebut Kapolda, Mawardi berhasil ditangkap dan polisi berhasil mengamankan sandera, Yayan Jauhari.
“Mereka ditangkap dalam angkot (angkutan kota). Mereka terpancing untuk ke lokasi pengambilan uang tebusan,” lanjut Iskandar.
Di Panton Labu, Aceh Utara, polisi juga berhasil menciduk Ismail pada 19 September. Sementara Hasbi dan Munawir ditangkap pada 22 September.
Keempat perompak ini berasal dari Peureulak, Aceh Timur dan terorganisasi secara rapi.
Kapolda Iskandar Hasan menambahkan, berdasarkan pemeriksaan empat bajak laut yang berhasil ditangkap ini, gembong bajak laut ini berada di LP Tanjung Gusta, Sumatera Utara.
“Bos mereka seorang terpidana di LP Tanjung Gusta, Sumatera Utara,” kata Kapolda. “Mereka sering berkomunikasi untuk menerima perintah dan bagi hasil.”
Polisi sudah mengantongi identitas gembong bajak laut ini. “Inisialnya AR. Kita akan berkoordinasi dengan Sumatera Utara untuk pemeriksaan terhadap otak pelaku ini,” lanjut Kapolda.
Polisi menduga para perampok ini beraksi dengan senjata laras panjang dan pendek. []