BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pihak kepolisian daerah Aceh masih memburu dua orang yang diduga terlibat dalam kasus pemberondongan gudang penyimpangan bahan bakar minyak PT Jim Mulya, sub-rekanan PT Zaratex, yang tengah melakukan survei minyak dan gas di Desa Ulee Dagang, Sawang, Aceh Utara, Jumat (23/12).
Dua dari empat pelaku sudah ditangkap pihak kepolisian Bireuen pada akhir Desember lalu. Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Iskandar Hasan mengakui bahwa pihak kepolisian sudah mengantongi identitas kedua pelaku yang diduga terlibat aksi pemberondongan itu.
“Kita sudah menemui keluarga mereka, sudah ke desanya, dan menjumpai kepala desanya,” kata Kapolda kepada wartawan usai menghadiri pertemuan dengan DPRA membahas situasi keamanan menjelang pilkada Aceh, Selasa (21/2).
Kedua pelaku ini berasal dari Kabupaten Aceh Utara. Menurut Kapolda, inisial mereka adalah W dan M. Jika dua orang ini bisa ditangkap, sebut Iskandar, polisi akan mampu mengusut rangkaian penembakan dan pemberondongan terhadap buruh yang terjadi pada penutup 2011 dan awal 2012.
Iskandar Hasan menyebutkan, kedua pelaku ini menghilang sehingga menyulitkan kepolisian dalam mengungkap kasus teror bersenjata itu. Apalagi, senjata dan amunisi yang digunakan untuk memberondong PT Jim Mulya sama dengan selongsong peluru yang ditemukan di sejumlah lokasi penembakan buruh pada akhir 2011 lalu.
“Dari modus dan dari peluru yang kita bawa ke labfor (laboratorium forensik) Medan, kita identifikasi kayaknya ada kesamaan. Ada kaitan dengan satu TKP yang ditangkap itu (Jim Mulya –red.),” ujar bekas Kapolres Aceh Utara ini.
Bekas kepala divisi humas Mabes Polri ini mengimbau masyarakat yang mengetahui keberadaan dua pelaku tersebut untuk mengabari pihak kepolisian. “Supaya kami tuntaskan kasus ini,” tandasnya. []