BANDA ACEH — Kepolisian belum menemukan motif penembakan seorang warga penjual boneka di Ulee Kareng, Banda Aceh.
“Belum ditemukan motif apapun, kami masih melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara),” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Banda Aceh, Komisaris Besar Moffan Mudji Kafanti, Ahad 1 Januari 2012.
Penembakan pada malam penutup tahun 2011 itu terjadi pada pukul 21.00 WIB. Dimas Wagino alias Deno (40 tahun) tewas setelah ditembak di bagian kepalanya.
Menurut Moffan, polisi masih mencari alat bukti di sekitar lokasi yang bisa digunakan dalam penyelidikan. Lokasi yang terletak di Jalan T Iskandar, Banda Aceh masih terpasangi garis polisi. Lokasi adalah sebuah toko dua lantai yang bernama ‘Istana Boneka’ yang menjual segala macam boneka anak-anak.
Jenazah korban saat ini sedang disemayamkan di rumah duka, Desa Lamteumen Timur, Banda Aceh, menunggu dimakamkan. Jenazah sudah diotopsi di Rumah Sakit Umum Dokter Zainal Abidin, Banda Aceh.
Istri korban Sri Megawati mengaku selama ini suaminya tak punya musuh dan tidak pernah bermasalah dengan orang lain.
“Kami sudah tinggal di Aceh selama 15 tahun, suami saya berasal dari Medan,” ujarnya.
Menurut Sri, suaminya Almarhum Dimas Wagino baru sebulan bekerja di Istana Boneka, Ulee Kareng.
“Saya tak mengerti kenapa suami saya ditembak.”
Almarhum meninggalkan satu istri dan dua orang anak, yang besar sudah berumur 12 tahun berstatus siswa kelas 1 SMP, sedangkan yang bungsu masih berumur 8 tahun dan duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. [adi warsidi/tempo.co]