BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Satuan Lalu Lintas Polresta Banda Aceh menggelar aksi teatrikal untuk mengampanyekan ketertiban dan keselamatan di jalan raya. Hal ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Aksi teatrikal melibatkan sejumlah personel Polantas. Mereka dirias ala anak sekolah menengah atas yang menjadi korban kecelakaan. Baju putih mereka dipenuhi dengan “darah”, mengalami luka di bagian kepala atau muka, dan juga patah kaki dan tangan. Polisi ini berdiri di lampu merah di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Rabu (8/4/2015).
Selain itu, mereka juga membawa papan pesan yang bertuliskan “Harga nyawa tidak semurah batu giok”, “Jatuh di aspal tidak seenak jatuh cinta”.
Aksi teatrikal para polisi ini menyedot perhatian pengguna jalan raya. Apalagi, sejumlah personel Polantas ikut memeriksa kelengkapan sepeda motor pengguna jalan. Tapi, pemeriksaan ini bukan untuk dikenakan sanksi. Pengendara yang memakai helm dan kendaraannya lengkap diberikan bingkisan berupa sajadah.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Banda Aceh Kompol Muhammad Junaeddy menyebutkan, aksi teatrikal ini bagian dari Operasi Simpatik Rencong 2015 yang digelar di seluruh Aceh.
“Aksi ini untuk menunjukkan kepada pengguna jalan bahwa seperti inilah akibatnya jika tidak disiplin dan tertib berlalu lintas,” ujar Junaeddy.
Aksi teatrikal dipilih sebagai upaya untuk memberikan kesan kepada masyarakat. “Kalau sosialisasi biasa mudah dilupakan. Kalau seperti ini kan mereka mudah mengingat, masyarakat tersenyum dan kita harapkan bisa bercerita pada anak-anak dan saudaranya akibat kecelakaan di jalan raya,” lanjut Junaeddy.
Junaeddy berharap kampanye ini bisa menekan angka kecelakaan di jalan raya. Hingga April tahun ini terjadi 28 kasus kecelakaan dan 18 orang meninggal. “Umumnya kecelakaan sepeda motor,” kata dia. []