Friday, April 26, 2024
spot_img

PIM Kesulitan Pasokan Gas

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — PT Pupuk Iskandar Muda mengalami kesulitan pasokan gas sehingga menyebabkan perusahaan yang bermarkas di Aceh Utara itu terancam merumahkan karyawannya.

Pada 2013, PT PIM membutuhkan tujuh kargo gas, namun baru satu kargo saja yang tersedia. Dengan satu kargo ini, hanya bisa menopang produksi selama dua bulan.

Kesulitan pasokan gas ini pada awalnya disampaikan Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT PIM Usman Mahmud kala berdialog dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Muhammad Chatib Basri pada Forum Bisnis Aceh di Banda Aceh, Rabu (20/2/2013).

Usman Mahmud menyebutkan, cadangan bahan baku gas yang dimiliki Pupuk Iskandar Muda akan habis pada 26 Februari 2013.

“Kalau tanggal 26 Februari gas tidak masuk, produksi stop, pabrik kita matikan,” kata Usman Mahmud kepada wartawan.

Beruntung, pada 20 Februari 2013 PT PIM memperoleh pasokan satu kargo gas dari Exxon Mobile Indonesia. Sejatinya, PIM membeli gas dari PT Tangguh. Namun melalui pola pembelian swap, PIM bisa memperoleh gas dari Exxon (yang seharusnya dijual ke Korean Gas –red.). Sementara PT Tangguh (yang seharusnya memasok ke PIM –red.) akan memasok ke Korean Gas.

“Kita telah mendapatkan pasokan gas satu kargo,” kata Usman saat dikonfirmasi ulang acehkita.com. “Gas ini cukup untuk dua bulan.”

Untuk kebutuhan 2013 ini, kata Usman, PIM masih kekurangan enam kargo lagi. Pihaknya akan terus melakukan lobi untuk suplai gas agar PIM terus beroperasi.

“Kita terus berunding dari Juni 2012. Harganya sudah disepakati, pada 2013 lebih tinggi menjadi 10,3 dolar lebih per mmbtu (million metric british unit),” jelas Usman. “Masalahnya bukan di harga, tapi pasokannya, harus melibatkan Korean Gas, Pertamina, BKK Migas, dan Tangguh sendiri.”

Jika pasokan enam gas kebutuhan tidak terpenuhi maka PIM terancam tak beroperasi. Ini berakibat pada nasib 1.100 karyawan struktural dan sekitar 5.000 pekerja non-struktural.

Dengan satu pabrik, PIM memproduksi 1.750 ton pupuk urea bersubsi per hari atau 50 ribu ton per bulan. Pupuk urea bersubsidi PIM ini untuk pasar lokal di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kalimantan Barat.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Muhammad Chatib Basri berjanji akan mencari solusi kesulitan pasokan gas untuk Iskandar Muda ini.

“Saya coba bicarakan masalah ini, supaya nanti persoalannya adalah harga gas domestik yang terlalu murah, sehingga lebih banyak dijual ke luar negeri. Kita coba cari solusinya dan bicarakan,” ujarnya. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU