Wednesday, May 8, 2024
spot_img

Pesta Teut Karbet di Malam Lebaran

GAMPONG AREE | ACEHKITA.COM — Malam kedua lebaran Idul Fitri dijadikan warga Kecamatan Indrajaya, Kecamatan Delima, Kecamatan Pidie, dan sejumlah kecamatan lain di Pidie, sebagai ajang membakar karbit (teut karbet). Puluhan drum minyak disulap menjadi “senjata” yang menghasilkan dentuman dahsyat.

Pantauan acehkita.com di Gampong Ulee Ceue, Kecamatan Pidie, tepatnya di depan meunasah, terdapat tanah lapang yang dijejali belasan drum yang disulap menjadi meriam yang panjangnya antara dua hingga tiga meter.

Di Desa Ulee Tutong, tetangga Ulee Ceue, arena serupa juga ada. Di sini, kebanyakan yang menjadi operator meriam drum adalah remaja tanggung dan dewasa. Memasuki Gampong Dayah Tutong Meunasah Tanoh, tiga rangakaian drum diatur menghadap ke badan jalan.

Sekitar 300 meter dari lokasi ini, hingga ke Gampong Dayah Tanoh, sebuah arena bermain telah dibuat menyerupai panggung dari bambu. Di atasnya tersusun meriam bambu. Di bawah panggung, diatur delapan rangkaian drum karbit.

Di Pintu masuk arena di Gampong Dayah Tanoh, dibuat semacam gapura dari daun dan pelepah kelapa. Persis seperti gapura di acara kondangan.

Tak hanya itu, di bantaran Krueng Baro yang memisahkan Garot (Indrajaya) dan Gampong Aree (Kecamatan Delima) juga terdapat meriam bambu dan karbit. Di seberang sungai, di Desa Seumuda –Garot, juga terdapat arena serupa.

Suara ledakan yang dihasilkan meriam bambu dan karbit, serta mercon membahana silih berganti. Dentuman itu menambah semarak malam lebaran kedua di sana. Puluhan warga ikut menyaksikan pesta meriam bambu dan karbit itu.

Keramaian ini digunakan Partai Aceh untuk mengampanyekan diri. Di hampir semua arena pesta karbit dan meriam bambu terdapat spanduk ucapan selamat lebaran dari partai yang dibentuk pentolan Gerakan Aceh Merdeka itu.

Tak hanya warga kawasan Kecamatan Indrajaya dan Kecamatan Delima saja yang berdatangan ke lokasi teut bude tring dan karbet itu. “Saya terhibur melihat dan mendengar dentuman karbit,” kata Yani yang datang dari Samalanga, Kabupaten Bireuen, pada acehkita.com. “Sebelumnya tak pernah melihat langsung, hanya dengar dari orang.”

Yani terlihat cukup menikmati pertunjukan bude trieng dan bude karbet itu, meski sesekali ia melonjak kaget ketika terdengar dentuman keras yang memekakkan telinga. Maklum, dentuman-demi-dentuman karbit itu bisa terdengar hingga ke Kecamatan Keumala, yang berjarak 10-an kilometer dari lokasi itu.

Ini merupakan malam pertama pesta bude trieng dan teut karbet di kawasan Gampong Aree, Garot, dan desa di sekitarnya. Malam kemarin, pesta ini belum digelar karena dijaga ketat aparat keamanan dan anggota GAM. “Kemarin masih bakar mercon,” kata Fadhlullah.

Hingga berita ini diturunkan pada pukul 21.40 WIB (Rabu/31/8/11), gelegar suara yang bersumber dari bude trieng dan teut karbet masih menggelegar. Dentumannya sesekali menggetarkan bangunan. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU