Friday, April 26, 2024
spot_img

Peringati Tsunami, Warga Ulee Lheue Doa Bersama

ULEE LHEUE | ACEHKITA.COM — Lima puluhan warga dan jurnalis melakukan doa bersama di Masjid Baiturrahim Ulee Lheue Banda Aceh, Jumat (23/12). Jurnalis juga ikut melakukan tabur bunga pada ziarah ke kuburan massal Ulee Lheue. Doa bersama dan tabur bunga ini digelar untuk memperingati tujuh tahun tsunami.

Abdul Munar/ACEHKITA.COM
Doa bersama yang dimulai pada pukul 14.00 WIB diisi dengan tausiah yang disampaikan Teungku Syukri Muhammad Yusuf dan doa serta zikir yang dipimpin Teungku Bukhari Harun, imam Masjid Baiturrahim.

Warga dan jurnalis tampak kusyuk mendengarkan tausiah yang mengetengahkan tema pengurangan risiko bencana. Teungku Syukri menyebutkan, Allah dan Nabi Muhammad telah meletakkan dasar agar manusia mempersiapkan diri menghadapi bencana.

“Allah dalam salah satu ayat Quran berpesan agar tidak memasuki satu kampung yang tengah dilanda bencana kolera. Itu untuk apa? Agar kita tidak ikut terkena bencana serupa,” kata Syukri.

Menurutnya, tsunami tujuh tahun lalu yang menimpa warga Aceh merupakan bencana yang mahadahsyat. Puluhan ribu warga meninggal. Namun, “Setelah kita dengar cerita dari korban selamat, banyak di antaranya meninggal karena ketidaktahuan cara menyelamatkan diri. Kita berpikir ini sudah kiamat dan takdir Allah, sehingga kita tidak berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan diri,” kata dia.

Masjid Baiturrahim sengaja dipilih sebagai tempat pelaksanaan doa dan dzikir bersama memperingati tujuh tahun tsunami. Sebab, Baiturrahim merupakan satu-satunya gedung yang selamat dari terjangan gelombang gergasi itu.

“Acara sengaja kita pusatkan di Masjid Baiturrahim karena masjid ini menjadi saksi dahsyatnya tsunami,” kata Ketua Pelaksana Doa Bersama Salman Mardira.

Salman juga menambahkan warga yang berpartisipasi pada doa bersama kali ini merupakan masyarakat sekitar Ulee Lheue dan warga yang anggota keluarganya ada yang menjadi korban tsunami.

Usai doa bersama, dipimpin Imam Masjid Baiturrahim Teungku Bukhari Harun, para jurnalis melakukan tabur bunga ke kuburan massal, yang terpaut sekitar 200 meter dari masjid. Di sini, lebih 14.000 korban tsunami dimakamkan.

“Kita taburi bunga dimakam yang pertama sekali digali,” kata Bukhari Harun.

Ia menuju bagian dalam kuburan massal. Makam pertama ini ditandai dengan batu karang ukuran besar. “Di sinilah pertama sekali puluhan jenazah dikuburkan, dengan pakaian mereka, tanpa kafan,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Forum Jurnalis Aceh Peduli Bencana Fakhrurradzie Gade mengatakan, doa bersama ini merupakan rangkaian Pekan Jurnalis Peduli Bencana. Ini adalah bentuk tanggungjawab jurnalis dalam mengedukasi masyarakat soal kebencanaan. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU