BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ratusan warga di Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, menghadiri peringatan deklarasi Gerakan Aceh Merdeka yang ke-35 di Makam Syiah Kuala Lamdingin, Banda Aceh, Ahad (4/12). HUT GAM tahun ini diperingati dengan doa bersama dan pemberian santunan untuk anak yatim.
Mantan Juru Runding GAM Bakhtiar Abdullah dalam sambutannya mengatakan, perjuangan GAM selama tiga dekade menghasilkan Kesepakatan Damai antara GAM dengan Pemerintah Indonesia yang diteken pada 15 Agustus 2005 di Helsinki, Finlandia. Perjanjian damai merupakan usaha keras masyarakat Aceh.
Menurut Bakhtiar, MoU Helsinki merupakan cara “win-win solution” yang dicapai GAM dan RI dalam menyelesaikan konflik Aceh yang dimulai sejak 1976, ketika Hasan Tiro mendeklarasikan Aceh Merdeka di pegunungan Halimun, Pidie.
“Ini merupakan perdamaian yang bermartabat untuk semua, peace and dignity for all,” kata mantan Juru Bicara GAM yang masih menetap di Swedia itu.
Bakhtiar menambahkan, konflik Aceh selama tiga dekade bisa diakhiri dengan Perundingan Damai Helsinki. Ini merupakan modal bagi Aceh. “Dan juga perdamaian Aceh menjadi model bagi dunia internasional untuk menyelesaikan konflik yang ada,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Syariat Islam Rusjdi Ali Muhammad yang ikut memberikan tausiah (nasihat) pada peringatan HUT GAM, mengajak semua masyarakat Aceh untuk menjaga perdamaian yang telah berusia lebih enam tahun ini. []