BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Sebelas unit kontainer yang berisikan peralatan medis sumbangan Jerman untuk Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin masih tertahan di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara. Hingga kini, pembebasan 11 kontainer itu masih harus menunggu surat rekomendasi dari Menteri Keuangan dan Direktur Bea Cukai.
“Kita telah mengurus surat rekomendasi dari Depkes, tapi kapan kontainernya dilepas belum pasti, karena masih menunggu rekomendasi dari Menteri Keuangan. Cepat-lambatnya sangat tergantung rekomendasi Depkes,” kata Kepala RSUZA dr. Taufik Mahdi, SpOG, Selasa, (4/09).
Mahdi mengatakan, pihaknya telah berupaya agar Departemen Kesehatan dapat segera mengeluarkan rekomendasi tersebut agar pihak Kepabeanan dapat membebaskan kontainer tersebut.
“Kita belum pastikan rekomendasi itu keluar, yang pasti itu akan mempermudah kita di Bea dan Cukai Belawan,” jelasnya.
Sesuai ketentuan, barang bantuan Pemerintah Jerman untuk Pemerintah Aceh itu harus didata dan Epos, NGO asal Jerman yang memasok peralatan, telah melakukan pendataan terhadap barang bantuan itu.
“Saya melihat Epos sudah melakukan ketentuan itu, mestinya dua tiga minggu lalu sudah dilepas. Namun masih terkendala karena Epos dituntut harus mendata regulasi dan daftar alat harus disertai ISO sementara alat masih dalam kontainer,” ujar Taufik.
Seperti diberitakan sebelumnya sebelas kontainer bantuan Pemerintah Jerman yang ditahan Bea dan Cukai Belawan itu berisikan peralatan medis, seperti fentilator, meja operasi dan furniture untuk RSUZA. Akibat penahanan tersebut pemindahan pelayanan RSUZA ke gedung baru masih terkendala. []