BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Riza Nova Rianti, 12 tahun, mengalami koma setelah dioperasi di Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. diduga, bocah ini mengalami malapraktik di rumahsakit terbesar di Aceh itu. Namun pihak rumah sakit menyebutkan tindakan yang diambil sesuai prosedur medis.
Samsiar, ibu korban, mengatakan, anaknya menderita usus bocor sehingga harus dioperasi. Namun pascaoperasi, kondisi anaknya terus menurun dan tak sadarkan diri. Selain itu, Riza juga harus rutin menjalani cuci-darah dan terpaksa dirawat di ruangan Pediatric Intensive Care Unit (PICU).
“Saya tidak tega melihatnya, sekarang dia koma padahal sebelumnya dia hanya mengeluhkan sakit di lambung dan mampu berkomunikasi dengan baik,” kata Samsiar, warga Blower Banda Aceh, ini kepada wartawan, Selasa (4/8).
Samsiar mengatakan, awalnya Riza dibawa ke rumah berobat karena keluhan sakit di bagian perut. Dokter lalu menganjurkan agar siswa kelas enam itu segera dioperasi karena mengalami kebocoran di bagian usus.
“Tapi belakangan itu tidak ditemukan dan dokter malah mengatakan dia gagal ginjal,” ungkap Samsiar.
Samsiar juga mengeluhkan beberapa bagian tubuh Riza yang membiru akibat sering diambil darahnya oleh dokter.
Safaruddin pengacara yang mengadvokasi Riza, meminta pihak RSUZA mengambil tindakan cepat untuk menangani Riza. Ia khawatir kondisinya akan memburuk jika tidak ada tindakan cepat.
“Kita minta segera ditindaklanjuti dan tidak dibiarkan begitu saja, harus ada tindakan medis selanjutnya,” kata Safaruddin.
Menurut Safaruddin, kasus yang menimpa Riza merupakan tindakan malapraktik. Pihak keluarga tidak bisa menerima tindakan yang dilakukan terhadap Riza. Karena kondisi Riza sangat bertolak belakang dengan sebelum dioperasi dokter.
“Kami akan meminta polisi menangani masalah ini jika tidak ada penjelasan dari pihak dokter, apa alasan mengoperasinya. Dia bukan kelinci percobaan,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam konfrensi pers dengan sejumlah wartawan, Direktur RSUZA dr. Taufik mengatakan apa yang dilakukan tim dokter sudah melalui prosedur-prosedur medik. Menurutnya tindakan operasi memang harus segera dilakukan untuk mengetahui keluhan pada perut pasien.
“Diagnosa pertama tidak bisa seratus persen pasti. Untuk itu memang harus segera dilakukan operasi untuk pasien yang masuk darurat. Kalau kemudian tidak terdeteksi memang pasien ada kelainan ginjal atau risiko dari operasi,” kata dia.
Taufik mengatakan, pihaknya akan melakukan perawatan intensif untuk menangani Riza. Namun ia belum dapat memastikan apakah akan melakukan operasi ginjal agar pasien tidak harus secara rutin melakukan cuci darah.
“Itu sangat teknis, saya tidak bisa menjawab secara spesifik karena kami akan melakukan cross check dokter ahli untuk mengatasi gangguan ginjal pasien,” kata Taufik. []