BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Sebanyak 108 orang pengurus dan pengawas yang tergabung dalam sembilan koperasi kakao Aceh dibekali ilmu manajemen dan organisasi. Usai pelatihan, peserta diharapkan bisa mengembangkan dan memajukan koperasi milik mereka.
Pelatihan ilmu manajemen ini diprakarsai oleh Yayasan Keumang dan ActionAid Australia yang tengah menjalankan program pendampingan terhadap petani kakao di Aceh. Akhmad Baihaqi dari Yayasan Keumang, mengatakan, pelatihan ini digelar untuk memberdayakan para pengurus koperasi, agar mengelola koperasi secara profesional dan modern.
Koperasi yang dilatih berada di Pidie, Aceh Timur, dan Aceh Utara. Pelatihan ini digelar dalam beberapa tahap. Pelatihan tahap pertama digelar di Aceh Timur pada Juni lalu. Pelatihan terakhir berlangsung kemarin di Geumpang, Pidie.
Beberapa hal yang diajarkan oleh para trainer dari Dinas Koperasi dan lembaga keuangan mikro Aceh adalah pengetahuan dan pengertian organisasi koperasi/usaha kecil menengah, pengelolaan usaha, kerjasama usaha, dan pengawasan usaha.
Menurut Baihaqi, pembekalan koperasi akan terus dilaksanakan untuk membantu pengembangan ke depan. Saat pelatihan, beberapa kendala ditemui di lapangan, misalnya latar belakang pengurus yang berbeda-beda secara keilmuan. “Secara umum, semua kendala dapat diatasi dan pengurus koperasi dapat menyerap ilmu yang disampaikan trainer,” sebutnya.
Hasballah AR dari Koperasi Kakao Aceh Meuguna, Padang Tiji, Pidie mengatakan pelatihan yang diikutinya sangat berguna untuk membina koperasi ke depan. “Kami sudah paham mengelola koperasi dan keuangannya, sebelumnya tidak tahu,” ujarnya.
Dia menyebutkan koperasi Kakao Aceh Meuguna saat ini sudah mulai berjalan. Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam waktu dekat adalah mengumpulkan hasil panen kakao dari petani yang diperkirakan mencapai puncaknya pada September sampai November mendatang.
Sementara itu, Direktur Yayasan Keumang, Yusri Yusuf mengatakan pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap koperasi kakao Aceh yang tersebar di wilayah program; Pidie, Aceh Utara dan Aceh Timur. “Koperasi akan menguatkan petani kakao. Pada sembilan koperasi tersebut mempunyai anggota total 4.500 orang lebih,” ujarnya. []