BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Jumlah warga Aceh Tengah yang terpaksa harus mengungsi akibat gempa bumi 6,2 Skala Richter Selasa lalu, mencapai 48.563 orang. Mereka yang tersebar di puluhan titik pengungsian dilaporkan sangat membutuhkan tenda keluarga.
Bupati Aceh Tengah, Nasaruddin, mengatakan, para pengungsi korban gempa tersebar di 46 titik pengungsian. Sebagian besar dari mereka memilih tetap bertahan di depan rumah yang telah hancur dan rusak sehingga menyulitkan distribusi logistik.
“Budaya warga di sini kurang mau berkumpul ramai-ramai dengan warga lain di tempat pengungsian, sehingga mereka mendirikan tenda seadanya di depan rumah yang hancur atau rusak,” katanya ketika dihubungi dari Banda Aceh, Minggu.
“Kita bisa maklumi kalau ada laporan menyebutkan ada korban gempa belum mendapat bantuan karena sebaran wilayahnya sangat luas. Tapi kita terus bekerja menyalurkan bantuan kepada seluruh warga yang terkena musibah.”
Nasaruddin menyatakan, pengungsi di daerahnya sangat membutuhkan tenda keluarga sehingga bisa lebih nyaman karena banyak mereka bertahan di tenda-tenda darurat yang terbuat dari plastik bekas jemuran biji kopi.
Dia juga menyebutkan, jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa di Aceh Tengah, mencapai 13.862 unit dengan rincian 5.516 rusak berat dan sisanya rusak sedang dan ringan.
Sekolah yang rusak berat sebanyak 158 unit dan rusak sedang 134 unit, sedangkan rumah ibadah mencapai 134 unit. sementara gedung pemerintah 48 unit rusak berat dan 29 rusak sedang dan ringan.
Ditambahkan bahwa korban tewas di Aceh Tengah berjumlah 32 orang dan tujuh lainnya dinyatakan hilang akibat tertimbun longsor. Mereka yang hilang adalah semua warga Desa Serempah, Kecamatan Ketol, hingga Minggu masih terus diupayakan pencarian oleh tim SAR, TNI dan Polri.[]