BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pelaku pengeboman dan pencurian ikan di perairan Pulau Simeulue menantang pihak Kepolisian Air Simeulue untuk berperang secara terbuka. Tantangan ini sebagai bentuk perlawanan mereka terhadap polisi yang sering menghalangi kelompok tersebut melancarkan aksi pengeboman ikan di sana.
Kepala Satuan Polisi Air Simeulue Ipda Paruntungan Siregar menyebutkan, sikap menantang itu disampaikan anak buah kapal pelaku pengeboman ikan kepada warga saat mereka turun berbelanja di pasar Simeulue seminggu lalu. Warga meneruskan ancaman ini kepada pihak kepolisian.
“Kami menerima beberapa pesan pendek dari masyarakat. Mereka menantang kita,” kata Paruntungan saat dihubungi melalui sambungan telepon selular dari Banda Aceh, Rabu (20/3/2013).
Meski mendapat tantangan itu, kata Paruntungan, pihaknya tidak akan terpancing. Polisi Air Simeulue mengerahkan personel intelijen untuk mengintai keberadaan pelaku pengeboman ikan tersebut.
“Tindakan kita tetap berpacu pada Standar Operasional Prosedur, tidak boleh gegabah. Lagi pula mereka hanya nelayan-nelayan miskin,” sebutnya. “Kalau nanti berpas-pasan di luat saat patroli, kita tidak akan langsung menyerang mereka. Kita upayakan tidak ada korban.”
Aktivitas pengeboman ikan secara ilegal di perairan Simeulue sempat berhenti setelah polisi menangkap sejumlah pelaku beberapa bulan lalu. Namun belakangan aksi tersebut semakin marak, meski dalam intensitas kecil. Mereka diduga nelayan asal Provinsi Sumatera Utara. []