JAKARTA | ACEHKITA.COM — Ekses penembakan calon anggota legislatif dari Partai Nasional Aceh berimbas panjang. Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia memutuskan untuk mengirimkan 10 satuan setingkat kompi (SSK) untuk menyelidiki pembunuhan itu dan mengamankan tahapan pemilihan umum.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan timnya tengah diturunkan untuk menyelidiki kasus pembunuhan Faisal, calon anggota legislatif DPRK Aceh Selatan dari Partai Nasional Aceh.
“Pasukan saya akan dikirim 10 SSK dari Mabes Polri ke Aceh untuk pengamanan pemilu,” kata Sutarman di gedung DPR, Senayan, Jakarta, seperti dikutip dari liputan6.com, Senin (3/3/2014).
Menurut Sutarman, penembakan yang menewaskan Faisal dugaan sementara adalah akibat pertikaian politik antarpartai. Penyelidikan pun telah berjalan, tapi belum ada petunjuk tentang pelaku kejahatan itu. “Pelaku belum teridentifikasi,” imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Faisal tewas dihujani 42 peluru kaliber 5.56 milimeter saat melintasi dari Labuhan Haji ke Sawang. Tiba di kawasan Gunung Genting Mancang, Meukek, Faisal diberondong dengan senapan serbu.
Ketua Partai Nasional Aceh Irwansyah menyebutkan penembakan yang menimpa Faisal dilakukan secara terencana dan sistematis.
“Sesaat sebelum kejadian korban menerima telepon gelap yang meminta almarhum untuk segera kembali ke Sawang,” kata Irwansyah dalam pernyataan tertulis yang dikirim ke media, Senin (3/3/2014).
Polisi belum mengetahui motif dan pelaku penembakan tersebut. Kepala Kepolisian Daerah Aceh Irjen Husein Hamidi mengaku polisi belum mengantongi identitas pelaku penembakan tersebut. “Sedang dalam penyelidikan,” kata Husein.
Polda dan Mabes Polri mengirimkan tim untuk membantu Polres Aceh Selatan mengungkap kasus penembakan caleg Partai Nasional Aceh ini. []