BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Keputusan Muzakir Manaf menggandeng TA Khalid sebagai pasangannya dalam pemilihan kepala daerah 2017 menuai protes. Barisan Pendukung Partai Aceh meminta partai bentukan pentolan Gerakan Aceh Merdeka itu menggelar musyawarah luar biasa.
BPPA menilai keputusan menggandeng TA Khalid, ketua DPD Partai Gerindra Aceh, itu telah menyimpang dari kebijakan partai yang mendahulukan kepentingan bersama, bukan kepentingan individu.
“Kami dengan tegas menolak TA Khalid sebagai calon wagub dari Partai Aceh,” ujar Koordinator BPPA Azmi Abubakar dalam pernyataan tertulis yang dikirim ke redaksi acehkita.com, Senin (6/6/2016).
BPPA meminta agar majelis tuha peut PartaiAceh untuk menggelar musyawarah luar biasa.
Penolakan terhadap TA Khalid juga disampaikan pengurus Komite Peralihan Aceh dan Partai Aceh wilayah Pidie. Mereka menolak TA Khalid sebagai calon wakil gubernur yang akan mendampingi Muzakir Manaf.
Ketua Umum Partai Aceh Muzakir Manaf menyatakan, pemilihan TA Khalid sebagai bakal calon wakil gubernur sudah melalui proses di internal partai.
“Ini keputusan final dan sudah disetujui semuanya,” kata Muzakir Manaf saat itu.
Di internal Partai Aceh isu penentuan calon pasangan Muzakir Manaf sempat terjadi pembahasan alot memanas. Pada musyawarah besar Partai Aceh yang digelar 11 April lalu, pembahasan mengenai calon wakil gubernur berakhir ricuh.
Kericuhan ini terjadi karena mubes hendak menyepakati pencalonan TA Khalid sebagai calon wakil. Namun sejumlah peserta lainnya menolak rencana ini. []