BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Tujuh pelaku pemerkosaan dan penganiayaan di Deah Mamplam, Kecamatan Leupueng, Aceh Besar, sudah dijadikan tersangka. Mereka terancam mendapat hukuman dua belas tahun penjara atas perbuatan bejatnya.
Polisi menjerat mereka dengan pasal 285 dan 351 junto 55 tentang pemerkosaan dan penganiayaan. “Hukumannya bisa hingga dua belas tahun penjara,” kata Kasat Reskrim Polres Aceh Besar AKP Agung Prasetyo kepada acehkita.com, Sabtu (12/9).
Setelah melakukan pemeriksaan secara meraton, polisi resmi menetapkan tujuh dari sembilan warga Deah Mamplam yang ditangkap Kamis lalu, sebagai tersangka.
Mereka berinisal ML (21), BK (37), Sm (31), Af (21), RK (21), Zul (31), dan Rh remaja 19. “Mereka sekarang sudah resmi kita tahan,” ujar Agung.
Sedangkan dua lagi yakni Am (32) dan Ry (31) sejak kemarin dibebaskan, karena tak terbukti terlibat dalam kasus itu.
Agung menyatakan, pihaknya masih memburu dua pelaku lagi. “Identitas sudah kita kantongi,” sebutnya.
Kedua korban kasus ini sudah diminta keterangan oleh polisi. Hasil visum juga menunjukkan korban positif diperkosa dan dianiaya.
Kondisi kedua korban, sudah membaik. Agung mengatakan, syok dialami Mawar-nama samaran korban- sudah hilang. Luka dialami korban pria, pacar mawar juga mulai membaik. “Tapi masih memar tapi tidak begitu parah lagi,” tambah Agung.
Kedua korban kini sudah bersama keluarganya. “Tapi tetap dalam pengawalan (lindungan-red) kita,” tukas Agung.
Seperti deberitakan sebelumnya, Mawar, seorang mahasiswi, diperkosa oleh sebelas pemuda di Deah Mamplan, Rabu malam lalu. Ia yang dibonceng oleh pacarnya, pemuda berusia 25 tahun, dicegat pelaku, saat melintas di jalan Banda Aceh – Meulaboh. Pelaku ikut menganiaya pecar Mawar.[]