Zakat, infak, sedakah dan wakaf adalah ibadah yang memiliki aspek horizontal. Ibadah ini mendidik dan membentuk umat untuk peka dan memiliki kepedulian sosial kepada sesama yang lebih membutuhkan.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua TP PKK Aceh Dyah Erti Idawati dalam sambutannya pada Penyerahan Bantuan Ramadan Bahagia untuk Keluarga Miskin, yang dipusatkan di Masjid Al-Faizin, Lampeuneurut, Banda Aceh, Rabu (29/5).
“Salah satu tujuan ibadah puasa adalah menumbuhkan kepedulian sosial kepada sesama. Puasa bukan semata-mata mendidik umat Islam menjadi orang yang saleh secara personal tapi juga saleh secara sosial. Zakat, infak dan sedakah adalah sebuah ibadah kecil yang akan membentuk setiap umat untuk lebih peka kepada sesama, yaitu para mustahik atau fakir miskin,” ujar Dyah.
Dosen Arsitektur Fakultas Teknik Unsyiah itu menambahkan, tahun ini Pemerintah Aceh melalui Baitul Mal Aceh menyalurkan zakat kepada 1.800 mustahik dari keluarga fakir miskin di Aceh Besar.
Sementara itu, Plt Kepala Baitul Mal Aceh, Mahdi Ahmadi menyampaikan, program santunan Ramadan merupakan program rutin Baitul Mal Aceh. Program ini bertujuan untuk membantu meringankan beban para mustahik, yang cenderung meningkat saat lebaran menjelang
“Untuk program santunan Ramadan tahun ini sebanyak 1.800 mustahik dari 258 desa atau 7 kecamatan. Setiap mustahik mendapatkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp. 700 ribu,” kata Mahdi.
Ia menyebutkan, selain bantuan ramadhan bahagia, Baitul Mal Aceh juga memiliki beberapa program yang menyasar para fakir miskin dan mualaf, di antaranya pembangunan dan renovasi rumah dhuafa, bantuan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat miskin, bantuan pendidikan bagi keluarga miskin, pembinaan Syariat Islam, pembinaan sosial keagamaan, bantuan syariah bagi mualaf dan bantuan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
Bantuan Ramadan Bahagia untuk Keluarga Miskin diserahkan langsung secara simbolis oleh Wakil Ketua TP PKK Aceh didampingi Plt Kepala Baitul Mal Aceh dan Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh.
Dyah meyakini, berbagai program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Baitul Mal Aceh akan sangat mendukung upaya peningkatan pendapatan masyarakat miskin secara terus-menerus dan akan berimbas terhadap kebutuhan ekonomi masyarakat, sehingga ekonomi bangsa akan menjadi lebih kuat.
Sementara itu Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh selaku Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Muhammad Iswanto menyebutkan, penyerahan bantuan ramadhan bahagia tahun ini dilakukan dengan cara transfer langsung kepada para mustahik.
“Berbeda dengan tahun sebelumnya, sistem penyaluran bantuan kita lakukan dengan transfer langsung ke rekening para mustahik. Tahun sebelumnya kita serahkan secara cash. Saat ini, hampir seluruh bantuan yang disalurkan oleh Baitul Mal Aceh dikirim dalam bentuk non tunai. Jadi, amil zakat tidak membawa lagi uang ke pada mustahik, tetapi akan dikirim langsung ke buku tabungan mustahik itu sendiri agar lebih aman,” ujar Iswanto.
Tahun ini, sambung Iswanto, untuk program santunan Ramadan, Baitul Mal Aceh menganggarkan dana zakat sebesar Rp 1,2 miliar. Mekanisme pengambilan data dilakukan oleh Baitul Mal dengan menyurati Geuchik Gampong untuk dikirimkan nama-nama keluarga miskin.
“Geuchik sebagai unit pemerintahan terkecil yang paling dekat dengan masyarakat tentu lebih mengetahui siapa saja warganya yang masuk dalam kategori miskin dan berhak mendapatkan bantuan. Meski demikian mekanisme verifikasi tetap kami lakukan,” ujarnya.
“Jika hasil verifikasi kami ternyata ada nama orang yang tidak layak masuk kategori mustahik, maka akan kami coret,” sambung Iswanto.
Lebih lanjut ia menambahkan, saat ini Baitul Mal Aceh tidak bisa lagi membantu langsung mustahik-mustahik yang membawa proposal ke Baitul Mal Aceh. “Semua program Baitul Mal yang ada saat ini sudah terintegrasi dengan Baitul Mal Kabupaten/Kota. Jadi tidak ada lagi penerimaan proposal di kantor BMA,” pungkasnya.[]