BIREUEN | ACEHKITA.COM — Satu unit alat berat jenis eksavator diberondong oleh sekelompok orang yang belum terindentifikasi pada Rabu (1/8) sekitar pukul 23.00 WIB. Dalam menjalankan aksinya, pelaku diduga menggunakan senjata api laras panjang jenis AK. Tidak ada korban dalam insiden itu.
Penembakan menimpa alat berat serta pekerja perusahaan Jangka Perkasa yang tengah mengerjakan proyek pelebaran jalan dan drainasi di Desa Blang Cut, Kecamatan Peusangan Selatan, Bireuen. Arah tembakan berasal dari bawah tebing. Sementara alat berat itu diparkir di atas tebing.
Dua petugas yang menjaga alat berat selamat dan sudah diamankan polisi untuk dimintai keterangan. Dari keterangan yang diperoleh acehkita.com, sebelum aksi pemberondongan kedua petugas mendengar ada suara berisik di bawah tebing, seperti orang berjalan. Kemudian petugas melemparkan ke arah berisik itu dengan batu. Namun, lemparan batu dibalas dengan rentetan suara tembakan senjata api.
Kedua petugas selamat dan berhasil menyelamatkan diri begitu mendapat balasan tembakan. Hanya saja, sejumlah bodi eksavator bolong-bolong diterjang peluru. Amatan acehkita.com, kondisi plat samping kiri alat berat itu, terdapat 25 lubang bekas tembakan. Di lokasi kejadian polisi menemukan 23 selongsong peluru, diduga jenis AK. Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut.
“Kami belum tahu apa motif pelaku memberondong alat berat itu. Menurut pengakuan pekerja, mereka baru satu hari mengerjakan proyek pelebaran jalan dan pengerjaan drainase,” ungkap Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Bireuen Iptu Benny Cahyadi kepada waetawan di lokasi kejadian.
Sementara itu, Fauzan, salah seorang perwakilan perusahaan Jangka Perkasa, menyebutkan, sebelumnya tidak ada terguran dari pihak mana pun menyangkut pengerjaan proyek tersebut.
“Proyek sepanjang 400 meter yang kami kerjakan ini, merupakan lanjutan dana Otsus, dan ini hari pertama pengerjaannya,” kata Fauzan. []