BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Partai Aceh mengumumkan 15 calon yang akan bertarung dalam pemilihan kepala daerah tingkat dua di Provinsi Aceh. Bakal calon diisi oleh wajah lama yang saat ini masih berstatus petahana.
Informasi yang dihimpun acehkita.com, Partai Aceh akan mengusung calon untuk pilkada Pidie, Aceh Utara, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Benar Meriah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, Aceh Besar, Aceh Singkil, Aceh Jaya, Aceh Barat, Sabang, Nagan Raya, dan Aceh Barat Daya.
“Baru kita umumkan 15 orang. Intinya, kita akan mencalonkan diri di 20 kabupaten/kota yang akan menggelar pilkada 2017 ini,” kata Juru Bicara Partai Aceh Suadi Sulaiman kepada acehkita.com, Rabu (20/7/2016).
Ke-15 calon kepala daerah yang akan diusung adalah Saifuddin Yahya di Aceh Besar, Jamin Idham (Nagan Raya), Muhammad Thaib (Aceh Utara), Khalili (Bireuen), Nazaruddin (Sabang), Ramli MS (Aceh Barat), Ali Basrah (Aceh Tenggara), Muhammad Amru (Gayo Lues), Erwanto (Aceh Barat Daya), Safrianto (Aceh Jaya), Yakarim Munir (Aceh Singkil), Rusman (Aceh Tamiang), Sarjani Abdullah (Pidie), dan Usman Abdullah (Kota Langsa).
Partai Aceh merupakan pemenang pemilu 2014 lalu di sejumlah kabupaten/kota. Namun di beberapa daerah mereka harus berkoalisi dengan partai lain, seperti di Aceh Tenggara, Aceh Tamiang, Benar Meriah. Begitu pula untuk posisi pilkada Banda Aceh.
Suadi Sulaiman yang akrab disapa Adi Laweung menyebutkan, Partai Aceh menargetkan kemenangan pilkada di 20 kabupaten/kota yang akan mengadakan pemilihan serentak pada Februari 2017 nanti.
“Target kita harus menang,” ujarnya.
Untuk pemilihan gubernur, Partai Aceh mengusung Muzakir Manaf sebagai calon, yang akan didampingi oleh T.A. Khalid, politikus Partai Gerindra sebagai wakilnya.
Suara konstituen tradisional Partai Aceh pada pemilihan kepala daerah 2017 ini diyakini akan terpecah, karena sejumlah eks kader Partai Aceh mencalonkan diri melalui jalur perseorangan. Di tingkat dua misalnya, Ridwan Abubakar alias Nek Tu, petinggi GAM Peureulak, akan maju sebagai calon bupati melalui jalur independen. Begitu pula di Pidie. Lalu di tingkat provinsi, suara partai bentukan pentolan GAM ini juga akan terbagi. []