BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Partai Aceh masih menunggu keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait masalah pemilihan kepala daerah Aceh. Partai ini juga tidak mengakui tahapan pilkada yang ditetapkan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
“PA tidak menghiraukan apa yang sedang dilakukan KIP,” kata Juru Bicara Partai Aceh Fachrul Razi saat dihubungi acehkita.com, Ahad (2/10) pagi.
KIP Aceh telah menetapkan lanjutan tahapan pilkada yang dimulai pada 1 Oktober dengan agenda pendaftaran calon kepala daerah. Kemarin, pasangan Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan mendaftar sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Aceh melalui jalur independen. Di sejumlah daerah, calon bupati dan walikota juga telah ada yang mendaftar.
“Kami masih menunggu kebijakan dan langkah yang disiapkan Presiden setelah pertemuan dengan elite GAM dan Partai Aceh beberapa waktu lalu di Jakarta,” kata Fachrul Razi.
Pun begitu, ia menolak disebutkan Partai Aceh tidak akan mendaftarkan kadernya dalam pilkada tahun ini. “Bukan tidak mendaftar, tapi kami masih tunggu sampai keputusan Presiden keluar,” ujarnya.
Bagaimana jika sampai masa akhir pendaftaran pada 7 Oktober Presiden belum mengeluarkan keputusan terkait pilkada Aceh? “Kami tidak mau berspekulasi. Presiden SBY tetap berkomitmen,” sebutnya, yakin.
Partai Aceh menilai KIP terlalu berani menetapkan tahapan lanjutan pilkada di saat regulasi mengenai pemilihan belum jelas. “Tahapan yang ditetapkan KIP tidak berkoordinasi dengan DPRA. Konflik regulasi belum tuntas,” kata dia.
Apabila konflik regulasi belum jelas, sebut Fachrul, pihaknya khawatir akan muncul konflik baru di daerah ini.
“Kami mendukung langkah DPRA untuk memproses anggota KIP secara hukum, karena melanggar aturan,” ujar dia. Selain melanggar UU Pemerintahan Aceh, dia menilai KIP melanggar keputusan KPU No 9/2010. []