Saturday, April 27, 2024
spot_img

Partai Aceh Bantah Kadernya Aniaya Ketua PNA

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Partai Aceh menolak dikait-kaitkan dengan kasus penganiayan hingga tewas yang menimpa M. Juwaini, ketua Partai Nasional Aceh Kuta Makmur, Kamis (6/2/2014). Ketua Partai Aceh Muzakir Manaf menyebutkan, pelaku penganiayaan tersebut bukan kader mereka.

“Sebenarnya bukan kader PA. Saya ingin luruskan di sini,” kata Muzakir Manaf kepada wartawan usai menghadiri Deklarasi Pemilu Damai 2014 di Markas Kepolisian Daerah di Banda Aceh, Jumat (7/2/2014) pagi. “Bukan kader PA. Itu masyarakat.”

Muzakir menyebutkan, penganiayaan itu dilakukan oleh masyarakat yang marah melihat kader Partai Nasional Aceh menurunkan dan merusak bendera serta umbul-umbul Partai Aceh. Ia menuding kader Partai Nasional Aceh membuat onar di kawasan tersebut.

“Bukan penganiayaan. Itu dileraikan oleh orang kampung di situ. Supaya jangan ada penurunan dan perkelahian di situ,” sebut bekas Panglima Gerakan Aceh Merdeka tersebut. “Kalau dia mampus itu bukan urusan kita. Itu kehendak Tuhan, Tuhan yang telah mencabut nyawa dia.”

Muzakir mengaku telah mengecek kepada anak buahnya di lapangan tentang kasus ini. Dari informasi yang diperolehnya, kader Partai Nasional Aceh terlibat perkelahian dengan orang-orang yang ada di sana.

“Kader PNA yang merusak bendera dan umbul-umbul kita di Kecamatan Kita Makmur. Maka terjadilah perkelahian, karena orang kampung sudah menelepon kader kita di sana, maka orang kita menginstruksikan jangan turunkan bendera kita,” ujar Muzakir yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh. “Jangan langsung memvonis kita. Kita teraniaya dari 2009 lalu.”

M. Juwaini, 47 tahun, tewas setelah dianiaya oleh dua pelaku yang mengendarai sepeda motor RX King di pos kamling Desa Lam Kuta, Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara. Kasus kekerasan hingga berujung kematian ini terjadi hanya sehari menjelang para pimpinan partai politik mendeklarasikan Pemilu Damai 2014 di Aceh. Namun, Partai Nasional Aceh menolak menghadiri deklarasi ini karena kader mereka menjadi korban kekerasan.

Saat ditanyai wartawan jika ada kader Partai Aceh yang terlibat dalam kasus tersebut, Muzakir mempersilakan polisi untuk memprosesnya. “Silakan polisi ambil tindakan yang tegas,” ujarnya.

Partai Nasional Aceh menyebutkan kadernya tewas setelah dianiaya oleh anggota Partai Aceh yang berinisial Z. Ketua Partai Nasional Aceh Irwansyah meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.

“Jangan hanya pelakunya, tapi juga dalang yang memberi perintah juga harus diungkap dan ditangkap,” ujar Irwansyah kepada situs ini.

Pria bekas Juru Bicara Gerakan Aceh Merdeka Wilayah Aceh Rayeuek itu meminta Kepolisian untuk tidak takut mengungkap kasus ini. Selama ini, sebut Irwansyah, polisi membiarkan sejumlah kasus kekerasan yang menimpa Partai Nasional Aceh. “Jangan karena mereka saat ini berkuasa polisi takut,” ujar Irwansyah, yang akrab disapa Mukhsalmina.

Polisi menolak disebut melakukan pembiaran terhadap aksi kekerasan di Aceh. “Saya rasa kita semuanya sudah dengan proporsinya. Setiap kasus sudah kita tangani,” ujar Kapolda Aceh Irjen Herman Effendi. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU