Monday, April 29, 2024
spot_img

Negara ASEAN Didesak Bantu Rohingya

BANGKOK — Sejumlah pegiat hak asasi manusia dari sejumlah negara Asia Tenggara berkumpul di Bangkok, Thailand, membahas kekerasan yang menimpa Muslim Rohingya, Myanmar. Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Muhammad Adli Abdullah, menjadi salah satu peserta. Mereka mendesak ASEAN turun tangan.

Pertemuan ini dihadiri oleh pengiat HAM seperti Staffan Bodemar (Swedia), Emranul Chowdhury (Bangladesh), Dr Asghar Ali Engineer (India), Dr. Yunus Yasin (Malaysia), Nihmath Musthafa (Bangladesh), Walied Hatamleh (Jordan), Dr Abdus Sabur (Thailand) dan M Adli Abdullah dari Indonesia.

Para pegiat HAM itu terlibat dalam International Concern Group for Rohingyas (ICGR), komunitas pengiat HAM dunia peduli Rohingya. Mereka bertemu di Bangkok selama dua hari, 26-27 Juni 2012.

“Pertemuan ini menyerukan kepada pemerintah Myanmar secepatnya menghentikan kekerasan dan konflik etnis di barat daya Myanmar,” kata Sekretaris ICGR M. Adli Abdullah dalam siaran pers yang dikirim ke media, Rabu (27/6).

Menurut Adli pertemuan itu juga dihadiri oleh Duta Besar Malaysia untuk Bangkok Dato’ Nazirah Hussein. Dia juga menyampaikan keprihatian dan mengajak pemerintah ASEAN untuk membantu persoalan di Myanmar.

Adli menyebutkan, kekerasan telah menyebabkan krisis kemanusiaan. Mulim Rohingya kekurangan makanan, obat-obatan, air bersih. Ribuan orang membutuhkan bantuan secara cepat. Untuk itu, ICGR mendesak dunia internasional perlu turun tangan menuntaskan konflik antara Muslim Rohingya dengan penganut Budha di sana.

Di samping itu, kata Adli, perlu ada pengakuan kewarganegaraan bagi etnis Rohingya sesuai dengan Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia. “Kita menyerukan kepada anggota ASEAN proaktif mencari solusi politik di Myanmar sebagai bagian dari kepedulian sebagai masyarakat ASEAN. Dalam pertemuan tersebut, para aktivis HAM mengajak masyarakat internasional untuk melakukan intervensi terhadap pemerintah Myanmar agar menghentikan tindakan kekerasan,” ajak Adli dari Bangkok.

Kekerasan terbaru etnis Rohingya di negara bagian Rakhine, barat daya Myanmar telah menyebabkan 8 wilayah dari 17 wilayah terimbas konflik etnis yang diprovokasi oleh para militer. Rumah warga ikut dibakar. Puluhan ribu warga mengungsi di Akyab, Buthidaund, Kaukta, Rathi Daung, Pauk Taw, Poona Shun, dan Ram Bree. Sementara belasan ribu rumah dibakar. []

Redaksi
Redaksihttp://www.acehkita.com
ACEHKITA.COM hadir sejak 19 Juli 2003. Kami bisa dihubungi via @acehkita, redaksi[at]acehkita[dot]com

Baca Tulisan Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Stay Connected

0FansLike
21,903FollowersFollow
24,500SubscribersSubscribe
- Advertisement -

TERBARU