BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala menggelar perhelatan untuk mengenang pimpinan angkatan perang Aceh, Laksamana Keumala Hayati, Selasa (21/4/2015).

Kegiatan mengenang laksamana perempuan kebanggaan Aceh tersebut akan dipusatkan di Benteng Inong Balee dan Makam Laksamanan Keumala Hayati (Malahayati) di kawasan Krueng Raya, Aceh Besar. Sehari sebelumnya, Senin, BEM FISIP menggelar seminar dalam rangkaian kegiatan bertajuk “Memperingati Hari Kreatif dan Inovatif Dunia: Meneladani Sang Kreator dan Inovator Laksamana Keumala Hayati”.

Ketua BEM FISIP Putra Rizki Youlan Radhianto menyebutkan, Laksamana Keumala Hayati atau lebih dikenal dengan sebutan Malahayati merupakan mahaguru dan inovator pendidikan, kepemimpinan, dan kemiliteran di Asia Tenggara pada abad 16 Masehi.

“Ia menjadi inspirasi masyarakat dunia bahwa perempuan dan laki-laki bisa bersama-sama menjadi pemimpin besar,” ujar Putra di Banda Aceh, Kamis (16/4/2015).

Kegiatan yang bekerjasama dengan Masyarakat Peduli Sejarah dan Pusat Kebudayaan Aceh-Turki ini juga dimaksudkan untuk mengenang Malahayati yang membentuk angkatan perang Laskar Inong Balee. Laskar ini terdiri atas janda korban perang di Aceh.

“Di Makam Malahayati dan Benteng Inong Balee kita akan membaca puisi dan berdoa bersama,” ujar Putra.

Bagi masyarakat Aceh, Laksamana Malahayati tak hanya sebagai pimpinan pasukan perang perempuan pada masa Aceh melawan Portugis. Ia juga tokoh perempuan yang bersama kaum laki-laki mengusir penjajah dari Bumi Seulanga, selain Cut Nyak Dhien, Cut Meutia, Teungku Fakinah.

Malahayati terjun ke dunia militer setelah sang suami meninggal dalam perang melawan Portugis di Teluk Haru. Pertempuran itu menyebabkan lebih seribu pejuang Aceh gugur. Mendapati suaminya meninggal, Malahayati bangkit dan memimpin 2.000 orang pasukan Inong Balee berperang melawan kapal-kapal dan benteng-benteng Belanda pada 11 September 1599.

Wikipedia menyebutkan, anak Laksamana Mahmud Syah bin Laksamana Muhammad Said Syah, ini juga ikut membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.