BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Pihak Komite Peralihan Aceh (KPA) menyatakan mendukung langkah polisi untuk mengungkap serangkaian kasus penembakan yang terjadi di Aceh dalam sepekan terakhir.
“Kami siap bekerja aktif mendukung aparat hukum demi tegaknya perdamaian,” kata Juru Bicara KPA Pusat Mukhlis Abee dalam pernyataan tertulis yang dikirim ke wartawan, Jumat (6/1).
KPA merupakan wadah tempat bernaungnya mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka pascaberakhirnya konflik bersenjata.
Pernyataan ini dikeluarkan KPA terkait dengan empat kasus penembakan dan pemberondongan yang terjadi sejak Sabtu (31/12/11) hingga kasus teranyar pada Kamis (5/1) semalam. Dalam empat penyerangan bersenjata itu, lima orang tewas dan 11 lainnya mengalami luka parah. Polisi menyebutkan pola serangan ini hampir sama. Targetnya pun, sama.
Mukhlis menyebutkan, KPA Pusat telah menginstruksikan semua mantan kombatan GAM di lapangan untuk mendukung langkah polisi dalam menegakkan hukum terhadap pelaku kriminal.
“Kami mendukung aparat penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini agar tidak lagi merusak rasa aman di masyarakat,” ujarnya. “KPA berharap pengungkapan kasus ini akan meminimalisir kriminal yang membonceng memanasnya suhu politik di Aceh.”
Dia meminta pelbagai pihak untuk tidak mengeluarkan pernyataan, analisa, dan opini terkait kekerasan bersenjata ini yang dapat memperkeruh suasana. “Jika tak membantu, maka janganlah memperkeruh suasana. Janganlah membingungkan masyarakat,” kata dia.
Masyarakat Aceh, pinta Mukhlis, tidak terpancing dengan pelbagai komentar dan opini yang dapat mengadu domba antarsesama masyarakat. Selama ini, sebut dia, beragam upaya provokasi yang disebarkan melalui pesan pendek di telepon selular.
“Itu tujuannya jelas hendak merusak kenyamanan kita dalam hidup bermasyarakat. Kepada saudara-saudara kita yang dari luar Aceh, wajib bagi kita untuk melindungi mereka,” imbau Mukhlis. []