BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Puluhan korban tsunami yang tergabung dalam Gerakan Pejuang Rumah Tsunami (GPRS) berunjukrasa di kantor bupati Aceh Barat, Selasa (5/1), sekitar pukul 10.30. Di sini, mereka hanya membacakan yasin.
Aksi yang diikuti puluhan korban tsunami yang mengaku belum memperoleh rumah ini terbilang unik. Setiba di kantor bupati, massa yang berangkat dari posko di Desa Suak Ribee, Kecamatan Johan Pahlawan langsung duduk di halaman. Mereka mengeluarkan Yasin dan melafalkan ayat-demi-ayat secara serentak.
Ini merupakan aksi lanjutan para korban tsunami dalam menuntut rumah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Lima tahun usai tsunami, puluhan korban ini mengaku belum mendapatkan bantuan rumah.
Uniknya, usai baca Yasin yang digelar di bawah terik mentari, korban tsunami kemudian memungut sampah dan botol air mineral, lalu keluar dari pekarangan kantor bupati. Mereka naik kendaran dan kembali ke posko mereka di Desa Suak Ribee.
Polisi dan anggota Wilayatul Hisbah hanya bisa melongo melihat aksi para korban tsunami.
Sebelumnya, Kepala Bagian Pemerintahan Aceh Barat T Syahluna Polem menawarkan para korban tsunami untuk masuk dan bertemu dengan Bupati Ramli Mansur. Namun ajakan ini ditepis.
“Kami ke sini hanya untuk berdoa dan membaca yasin, agar Allah membukakan pintu hati pemimpin, pejabat untuk memberi rumah pada korban tsunami,” kata Aduwina, koordinator aksi, dalam siaran berita yang dikirim ke media. “Telah lima tahun kami menerima janji-janji manis dari pejabat, mulai dari BRR, gubernur, dan bupati.” []