BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Lebih seratusan korban konflik yang memenuhi halaman kompleks gedung DPRA sejak Selasa (21/2) pagi, gagal bertemu dengan Penjabat Gubernur Tarmizi Karim. Pada siangnya, korban konflik berusaha mencegat Gubernur Tarmizi yang baru saja menghadiri rapat di gedung Parlemen.
Para korban konflik berkeinginan menemui Penjabat Gubernur dan Kapolda Irjen Iskandar Hasan untuk menuntut kejelasan rumah bantuan bagi mereka. Kemarin, tuntutan serupa disuarakan korban konflik dari Pidie, Bener Meriah, dan Aceh Tengah, melalui aksi unjukrasa di gedung Parlemen.
Mereka kembali mendatangi DPRA karena mengetahui adanya Pj Gubernur Tarmizi Karim yang mengikuti rapat dengan pimpinan DPRA membahas masalah keamanan menjelang pilkada Aceh.
Pantauan acehkita.com, korban konflik mencegat mobil dinas gubernur jenis Toyota Harrier plat BL 1. Mereka membuat barikade agar mobil dinas gubernur tak bisa keluar.
Saat Mengetahui rapat selesai, masyarakat langsung mengatur barisan penjagaan di pintu keluar. Setelah menghadang sekitar 30 menit, Pj Gubernur keluar tanpa menemui pengunjuk rasa.
“Kapolda harus mengusut tuntas terhadap BRA,” kata penanggung jawab aksi Agusta Mukhtar kepada wartawan.
Agusta mengatakan mereka ingin menyampaikan kepada Kapolda agar mengusut kasus penyelewengan yang dilakukan BRA untuk rumah korban konflik. Ia menambahkan masyarakat juga ingin menanyakan persoalan kepada pj gubernur.
Agusta juga menambahkan, jika persoalan ini belum selesai nanti akan terjadi konflik sosial dimasyarakat dan BRA harus bertanggung jawab.
“Kalau masalah ini tidak selesai, rumah yang sudah dibangun akan kami bakar supaya adil,” tutup Agusta. []