BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Seratusan korban konflik asal Aceh Tengah dan Bener Meriah pagi tadi mendatangi kantor Gubernur Aceh. warga meminta kejelasan pembangunan rumah.
Massa yang terdiri dari perempuan dan anak-anak itu, sempat bersitegang dan terlibat bentrok fisik dengan Polisi di pintu gerbang kantor Gubernur. Penyebabnya, aparat tak mengizinkan masuk ke kantor gubernur.
Suasana cair setelah aparat membuka pintu. Sebelumnya, korban konflik mengancam akan menduduki jalan T. Nyak Arif, di depan kantor Gubernur Aceh.
Agusta Mukhtar, kordinator aksi menjelaskan, mereka datang untuk minta kejelasan pembangunan rumah dari Pemerintah Aceh. Sebab pada aksi sebelumnya di Badan Reintegrasi Aceh (BRA) Pusat, Senin lalu, pihaknya tak puas dengan jawaban diberikan pimpinan BRA, Nur Djuli.
“Jika hari ini, tak ada jawaban jelas dari gubernur, massa akan menginap di sini, karena logistik sudah habis semua,” katanya, Rabu (29/7).
Massa mengancam tak akan pindah dari sana hingga Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pekan depan.
“Kami juga akan menampakkan pada tamu Negara pada PKA nanti, beginilah masyarakat Aceh sesungguhnya,” kata Agusta.
Aksi dikawal puluhan Polisi itu dimulai sejak pukul 09. 00 WIB. Massa long march dari kantor AJMI di Ateuk Meunjeng, Banda Aceh menuju kantor Gubernur.Massa korban konflik tiba di Banda Aceh sejak Minggu lalu. Sempat menginap di Mesjid Teuku Umar Seutuy, kantor BRA Pusat dan tadi malam di Kantor AJMI.
Hingga berita ini diturunkan, mereka masih berada di pekarangan kantor Gubernur Aceh. Informasi diperoleh acehkita.com, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf sedang di luar daerah.[]