BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Empat calon gubernur Aceh periode 2012-2017 mengikuti forum diskusi dan koordinasi untuk mewujudkan pemilihan kepala daerah damai yang akan digelar pada 9 April nanti. Calon diminta untuk mengendalikan pendukungnya agar tetap menghormati aturan agar pilkada berlangsung damai.
Diskusi ini digelar dua hari menjelang pelaksanaan deklarasi pilkada damai yang akan dilaksanakan di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, 14 Maret. Pada Rabu nanti, lima calon kepala daerah akan menyatakan sikap mereka untuk sama-sama mewujudkan pilkada damai, yang dihadiri sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Empat calon yang hadir yaitu Teungku Ahmad Tajuddin; Darni Daud beserta pasangannya Ahmad Fauzi; Zaini Abdullah; dan Muhammad Nazar. Sementara Irwandi Yusuf hanya diwakili oleh Muhyan Yunan. Forum yang digagas Kepala Polda Aceh Inspektur Jenderal Iskandar Hasan, ikut dihadiri oleh Penjabat Gubernur Aceh Tarmizi A. Karim, Wakil Ketua DPRA Sulaiman Abda, Wakil Ketua Komisi Independen Pemilihan Aceh Ilham Saputra, unsur muspida plus, aktivis sipil, dan akademisi.
Kepala Polda Iskandar Hasan meminta semua masyarakat untuk berpikir membangun Aceh seutuhnya. “Tinggalkan persoalan-persoalan kelompok yang mengarah kepada tindakan-tindakan kontaproduktif dalam pemilukada yang akan datang,” ujar Kapolda dalam pembuka diskusi yang berlangsung di Aula Serbaguna Mapolda Aceh, Senin (12/3).
Para kandidat juga diminta untuk bersepakat dan berkomitmen untuk menjaga suasana kondusif dalam pelaksanaan pilkada. “Semua kontestan harus merasa bertanggungjawab dan dapat menjaga, mengarahkan, membimbing semua pendukungnya guna menghormati, mengikuti setiap tahapan dan hasil pilkada,” imbau Iskandar Hasan.
Menurut Kapolda, pilkada Aceh harus dilaksanakan secara damai untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan Aceh menjadi lebih baik di masa mendatang. Apalagi, pilkada Aceh mendapat sorotan masyarakat dunia.
“Kita yakin pilkada Aceh akan menjadi atensi masyarakat dunia. Pilkada ini sangat mempertaruhkan nama besar masyarakat Aceh yang dikenal relijius islami,” sebut Kapolda Iskandar Hasan.
Untuk itu, ia mengajak kontestan pilkada dan semua masyarakat Aceh untuk menghindari perselisihan, pertikaian, dan, konflik dalam pilkada ini. []