BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Koalisi untuk Advokasi Laut Aceh (Jaringan Kuala) mengadakan pelatihan konservasi penyu untuk masyarakat lokal dan aktivis konservasi lingkungan di Aceh. Kegiatan yang berlangsung di Babah Dua, Pantai Lampuuk, Aceh Besar, ini berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (14-15/12).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Besar M Adil dalam sambutan saat membuka acara menyatakan, penyu-penyu yang mendarat di kawasan Lampuuk perlu dilestarikan. “Ada dua jenis penyu langka yang sering bertelur di pantai ini yakni jenis penyu belimbing dan penyu hijau yang perlu kita lestarikan,” ujar dia.
Lebih lanjut Imuem Mukim Lampuuk, Yusran Ahmad, dalam sambutannya mengatakan, upaya konservasi penyu di kawasan Lampuuk ini merupakan yang pertama sekali dijalankan dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat.
Sementara itu, Program Officer Jaringan KuALA yang sekaligus ketua panitia pelaksana pelatihan konservasi penyu, Marzuki, menyebutkan ide konservasi penyu di pantai Lampuuk berangkat dari penyamaan persepsi berbagai pihak untuk melestarikan penyu tanpa merugikan masyarakat.
“Kita berharap ke depan pelestarian penyu dapat berjalan dengan baik tanpa banyak halangan dan rintangan,” kata dia.
Pada pelatihan yang diikuti oleh 12 peserta ini dihadirkan trainer Ahmad Mukminin, pegiat konservasi penyu dari WCS-Indonesia Aceh Marine Program. Juga dimeriahkan dengan kehadiran seniman Aceh Rafli yang membawakan lagu “bumoe”. Di kesempatan tersebut, Rafli juga menyatakan dirinya siap untuk berkampanye tentang penyu lewat lagu.
Pelatihan ini digelar atas inisiatif bersama Jaringan Kuala bersama mitra antara Panglima Laot Lhok Lampuuk, Kawasan Bina Bahari (Kabari) Lampuuk, Komunitas Sahabat Laut (Salut), WCS Indonesia – Aceh Marine Progam dan WWF-Indonesia Aceh Program. []
Konservasi Penyu di Lampuuk
Baca Tulisan Lainnya
- Advertisement -