WASHINGTON D.C. | ACEHKITA.COM — Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington D.C. merilis dua foto kunjungan anggota DPR Aceh ke Amerika Serikat. Foto-foto itu memperlihatkan anggota Komisi I berpose bersama para diplomat Indonesia di Amerika.
Menurut cuitan KBRI, kunjungan delegasi Parlemen Aceh ke Amerika Serikat untuk mendiskusikan tindak lanjut kerjasama di bidang ekonomi dan pendidikan.
“Visit of Aceh Parliamentary Delegation in the United States to discuss further cooperation on economy and education,” demikian bunyi kicauan KBRI.
Kunjungan Komisi I DPR Aceh mengundang kontroversi di kalangan masyarakat Aceh. Selain ke Amerika, anggota DPR Aceh dari empat komisi lain juga bertandang ke Australia, Maroko, Spanyol, dan Swiss. Kunjungan ini menghabiskan dana publik senilai Rp4 miliar.
Koordinator Masyarakat Transparansi Aceh Alfian menyebutkan kunjungan kerja delegasi Parlemen ke lima negara di empat benua sebagai bentuk pemborosan anggaran. “Hasilnya tidak bisa diimplementasikan di Aceh,” kata dia.
DPR Aceh menolak disebut kunjungan kerja tidak bermanfaat. “Seperti kunjungan Komisi II ke Australia, saya pikir bermanfaat karena mereka berkunjung melihat penggemukan sapi,” kata Wakil Ketua DPR Aceh Teuku Irwan Djohan.
Mahasiswa memprotes kunjungan ini. Mereka mempertanyakan maksud kunjungan ke luar negeri para wakil rakyat. “Mau cari Pokemon?” tanya Hasrizal, mahasiswa Universitas Syiah Kuala. []