Amal/ACEHKITA.COM

BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Rahmatun Nisfu (14), bocah penderita tumor di bagian kaki sebelah kanan, saat ini sudah keluar dari Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, meski kondisi sakitnya belum terobati.

Sejak dipulangkan dua hari lalu, pasien penderita tumor Rahmatun Nisfu hanya bisa menangis di rumah sewa di Jalan Blang Bintang Lama Desa Lampuya, Tungkop, Aceh Besar.

Tumor yang diderita bocah yatim asal Gampong Rot Teungoh, Kecamatan Meukek, Aceh Selatan, ini sudah membesar dan tidak sanggup digerakkan lagi.

Ditemani ibunya, Rahmatul hanya bisa menangis sembari berbaring dengan keadaan badan lemas dan kurus di atas kasur tipis di rumah sewanya, sesekali dia duduk sambil menahan sakit.

Saat ini, bocah yang masih duduk di kelas II MTsN Kuta Buloh, Meukek, ini terpaksa menjalani pengobatan secara tradisional setelah pihak rumah sakit belum berhasil menangani secara medis.

Dokter Spesialis Ortopedi RSUZA, dr Azharuddin, mengatakan, pasien tersebut diagnosa mengidap penyakit Osteosarkoma Advanced tingkat stadium empat, yang tidak mungkin dilakukan tindakan operasi. Kondisi menyulitkan dokter karena posisi tomor mendekati pangkal paha.

“Kondisi Rahmatul sudah stadium empat dan berefek fatal jika dilakukan tindakan operasi. Solusinya, memberikan obat penenang dan nafsu makan,” ujar Azharuddin kepada wartawan saat ditemui di RSUZA Banda Aceh, Jumat (3/4/2015) siang.

Azharuddin menjelaskan, Osteosarkoma merupakan penyakit yang sel kankernya (ganas) ditemukan di tulang, paling umum dari jenis kanker tulang dan paling sering terjadi di remaja dan dewasa muda.

Komunitas peduli anak kanker Aceh, Ratna Eliza, menyayangkan keputusan pemulangan pasien tumor dari rumah sakit tersebut, karena kondisi pasien masih sangat membutuhkan perawatan medis.

“Saya harapkan semua pihak untuk peduli pada Rahmat. Bagaimana cara menaganinya, pihak rumah sakit jangan membiarkan rahmat pulang tanpa ada perwatan atau pendampingan. Karena Rahmat masih perlu pengobatan penenang rasa sakit,” sebut Ratna Eliza.

Rahmatun Nisfu dirujuk ke RSUZA pada Jumat (27/3/2015) lalu dari Rumah Sakit Umum dr Yulidin Away Tapaktuan, Aceh Selatan. Sejak setahun terakhir ini, Rahmatul Nisfu mengalami permasalahan pada kaki kanannya.

“Sebulan terakhir kakinya terus membesar,” kata Marzulisma, sang kakak, kepada wartawan yang menemuinya di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin, Banda Aceh, Senin (30/3/2015).

Sebelumnya, remaja yatim asal Desa Rot Teungoh, itu pernah diobati di Rumah Sakit Umum dr H. Yulidin Awai di Tapaktuan sana. Sang dokter mendiagnosa anak pasangan (alm) Lakamah dan Maimunah ini mengalami tumor tulang.

Kabar mengejutkan ini mengguncang Rahmatul dan keluarga. Namun, Rahmatul memiliki semangat kuat untuk melawan penyakitnya. Niat itu didukung keluarganya.

Keterbatasan biaya membuat pengobatan terhadap penyakit Rahmatul dilakukan tidak maksimal. “Kami hanya membawanya ke apotik atau puskesmas, membeli obat penghilang rasa nyeri,” lanjut Marzulisma.

Selama setahun itulah, Rahmatul menjalani perawatan di kampung. “Tapi lama-lama kakinya makin besar.” Hingga akhirnya, keluarga bersepakat untuk membawa Rahmatul ke Banda Aceh.

Penyakit ganas itu mulai menyerang Rahmatul Nisfu menjelang ujian semester tahun lalu. Kakinya tiba-tiba sakit, sehingga ia tak bisa bersekolah pada hari itu. Sayangnya, rasa nyeri itu tak kunjung sembuh hingga akhirnya memutuskan untuk tidak bersekolah lagi. []

AMAL

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.