BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Kapal pesiar Clipper Odyssey tidak bisa merapat di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh saat hendak singgah di Ibukota Provinsi Aceh itu, Kamis (10/1/2013) sekitar pukul 14.00 WIB. Akibatnya, kapal berbendera Bahama itu terpaksa lempar sauh di perairan Ulee Lheue.
Kapal pesiar tersebut membawa 150 turis yang tengah tur Zegrahm Expedition. Rencananya, para turis ini hendak mengunjungi sejumlah situs sejarah, budaya, dan tsunami di Banda Aceh.
Namun akibat tak bisa bersandar di dermaga, kapal pesiar ini terpaksa berlabuh sekitar satu kilometer di perairan Ulee Lheue. Sebanyak 30an penumpang terpaksa dijemput menggunakan boat sekoci.
Di Pelabuhan Ulee Lheue, turis asing ini disambut tarian ranup lampuan. Selanjutnya mereka diajak mengunjungi sejumlah situs wisata, seperti Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Kapal PLTD Apung, dan Taman Putroe Phang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Adami Umar, mengatakan, untuk tahun ini, Aceh menargetkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Aceh harus mencapai satu juta orang.
“Fasilitas umum di Aceh ada yang belum memadai. Untuk wisatawan kita menjual alam dan budaya,” kata Adami kepada wartawan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh, Reza Fahlevi mengakui bahwa kapal pesiar belum bisa bersandar di Pelabuhan Ulee Lheue. Alasannya, pelabuhan itu memang dirancang bukan untuk kapal pesiar.
Kapal itu mengangkut asal Amerika Serikat, Belanda, German, Hongkong, Kanada, Argentina, Serbia, Australia dan Afrika Selatan. []