BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh berunjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Rabu (21/3). Mereka menilai kenaikan BBM memberatkan rakyat miskin.
Aksi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Sebelum melakukan aksi di Simpang Lima, mereka terlebih dahulu mendorong sepeda motor mulai dari depan KFC menuju bundaran Simpang Lima, sekitar 30 meter.
Mereka juga membawa sejumlah bendera dan poster yang bertuliskan penolakan BBM. Aksi mereka mendapat perhatian para pengguna jalan. Mereka juga membakar sebuah ban bekas.
Koordinator Lapangan Akmal Iman mengatakan rakyat selama ini hanya diam terhadap pembodohan yang dilakukan pemerintah, termasuk dengan kenaikan bahan bakar. Mereka menilai menaikkan harga minyak bertentangan dengan Pasal 33 UUD 1945.
“Kami mengharapkan kebijakan bodoh ini tidak benar-benar direalisasikan,” kata Akmal dalam orasinya.
Akmal menambahkan, kenaikan harga BBM sebesar 30 persen lebih yang akan direncanakan 10 hari mendatang akan sangat memberatkan masyarakat. Ia menilai kenaikan itu semakin memicu banyaknya pertentangan dari pelbagai kalangan mulai dari rakyat jelata hingga beragam aktivis baik pemuda maupun organisasi massa.
“Kami yakin kebijakan ini akan menyebabkan naiknya harga barang dan biaya jasa pun akan ikut naik” tambah Akmal.
Meraka mengatakan menolak kenaikan harga BBM yang pada tanggal 1 April mendatang. ”Negara ini adalah benar-benar mabuk (BBM) kekuasaan,” ujar Akmal.
Mereka menilai, kenaikan harga BBM akan menciptakan masalah baru dalam masyarakat. Sebab, kompensasi bantuan langsung tunai yang akan disalurkan pemerintah tidak efektif untuk menurunkan beban ekonomi rakyat. []