ACEH BESAR | ACEHKITA.COM – Panti Asuhan Nurul Huda yang terletak di Desa Ajee Cut, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, resmi menerima gedung asrama dengan teknik tahan gempa pada Senin (15/10).
Gedung dua lantai itu merupakan hasil kerja sama Pemerintah Jepang dengan Yayasan Pembangunan Ekonomi Rakyat (Yapera) yang dibangun Grassroot. Gedung tersebut ditantangani kontraknya pada bulan Maret lalu. Pembangunan gedung itu menghabiskan biaya sebesar Rp1 milyar.
Manager Yayasan Ekonomi Rakyat, Saifullah, mengatakan, gedung tersebut dibangun dengan teknologi antigempa. Proses kerja sama dengan pihak Pemerintah Jepang sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu, namun baru pada tahun 2012 baru terealisasi. “Dalam tujuh bulan bangunan ini siap kita bangun,” kata Saifullah.
Sementara Konselor Kedutaan Jepang, Atsushi Saito, mengatakan, asrama Panti Asuhan Nurul Huda dibangun dengan teknik ketahanan gempa yang lebih kuat dengan memanfaatkan teknologi tahan gempa sederhana yaitu menggunakan PP Band yang dimiliki oleh laboratorium Prof. Kimiro Meguro dari Universitas Tokyo.
“Dengan teknologi tersebut, santri di sini aman saat gempa,” kata Saito dalam sambutannya.
Selain gedung tahan gempa, lanjutnya, gedung tersebut juga dilengkapi tempat tidur dan fasilitas saluran air kotor. “Semoga fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua santri di panti asuhan ini,” ungkapnya.[]