BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Nasional Aceh Irwandi Yusuf menegaskan bahwa partainya bukan dimaksudkan untuk menjadi oposisi bagi pemerintahan yang dikuasai Partai Aceh. “Kami tidak kenal oposisi yang untuk menentang gubernur,” kata Irwandi usai mendaftarkan partainya di Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Jumat (7/9).
Irwandi pernah berseteru dengan Gubernur Zaini Abdullah dalam pemilihan kepala daerah yang digelar 9 April 2012. Setelah kalah telak dari calon yang diusung Partai Aceh itu, bekas juru propaganda Geraka Aceh Merdeka ini memilih mendirikan partai yang dinamakan Partai Nasional Aceh. Dalam barisan Irwandi terdapat Muharram Idris (bekas Panglima GAM Aceh Besar), Irwansyah alias Mukhsalmina (bekas Juru Bicara GAM Aceh Besar), Sofyan Dawood (bekas Juru Bicara Militer GAM), Munawar Liza Zainal (bekas Walikota Sabang), dan Amni bin Ahmad Marzuki (bekas perunding GAM pada masa Cessation of Hostilities Agreement).
Irwandi menyebutkan, partai yang didirikannya ini akan mendukung program pemerintahan yang prorakyat. “Kami akan menjadi korektor (bagi pemerintah) dan mengoreksi yang dianggap salah,” kata bekas Gubernur Aceh periode 2007-2012 itu. “Namun yang paling penting, kami ingin memperkuat demokrasi di Aceh.”
Apa target PNA? Pada tahap awal, sebut Irwandi, pihaknya akan membenahi internal partai dan kemudian mempersiapkan diri untuk mengikuti pemilihan umhm 2014 setelah lolos verifikasi faktual KIP.
Ketua Umum PNA Irwansyah yakin partainya lolos dalam verifikasi KIP. Sebab, semua persyaratan yang diharuskan telah mereka lengkapi. “Saya yakin akan lolos verifikasi. Tapi kalau (dalam verifikasi) nanti lebih dikedepankan unsur politik, ada celah bagi kami tidak lolos,” kata dia kepada acehkita.com.
Ia berharap kepada semua kalangan, terutama partai-partai lama, untuk tidak menganggap kehadiran mereka sebagai ancaman. “Kita sama-sama ingin memperjuangkan amanah rakyat,” kata dia. “Kami akan berpolitik dengan santun.”
Setelah lolos verifikasi, kata Irwansyah, pihaknya akan berupaya untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat Aceh. []