BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Seorang ibu berinisial Sw (19 tahun) di Kecamatan Runding, Kota Subulussalam, diduga membunuh anak kandungnya, Kamis (8/7). Pelaku yang diduga stres itu menggorok leher bayinya yang berusia enam bulan.
“Diduga ibu korban mengalami depresi atau stres. Tapi yang bisa menyatakan itu hanya dokter. Penyidik hanya bisa menduga,” kata Kapolres Subulussalam AKPB Qori Wicaksono dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (8/7).
Qori mengatakan, hasil penyelidikan sementara, pelaku menggorok leher anaknya karena mengaku kesal dengan sikap suami yang kurang perhatian kepada keluarganya. “Ibu Sw sebagai pelaku mengaku suaminya kurang kepeduliaan terhadap keluarga, di mana korban sudah sakit selama tiga hari ini,” sebutnya.
“Pelaku mengaku sadar dan hanya emosi sesaat,” tambah Qori.
Ia menyebut, pelaku melakukan aksinya dengan pisau cutter yang kemudian dibuangnya di dekat kamar mandi. Pisau itu telah ditemukan oleh penyidik. Kini pelaku diamankan di Mapolres Kota Subulussalam untuk penyelidikan lebih lanjut.
Lebih lanjut, Qori menyampaikan bahwa korban adalah anak pertama pelaku dengan suaminya berinisial Sa (22 tahun). Kejadian pembunuhan berlangsung di rumah mertua pelaku. “Sampai saat ini pelaku masih syok,” jelasnya.
Atas perbuatannya, kata Kapolres, Sw sementara masih disangkakan dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
Pembunuhan itu diduga terjadi pagi tadi sekitar pukul 08.30 WIB. Saat kejadian, bayi itu tinggal bersama ibu kandungnya di rumah, sementara sang ayah pergi bekerja di tempat reservasi elektronik.
Sekitar pukul 09.00 WIB, ibu kandung sang bayi memanggil seorang saksi untuk melihat anaknya. “Kak tolong tengok anak ku entah kenapa,” kata Qori menirukan perkataan ibu kandung bayi kepada seorang saksi.
Saksi itu kemudian masuk ke kamar dan menemukan bayi dengan kondisi luka gorok di leher. Dia menggendong bayi itu ke ruang tamu. Selanjutnya meminta bantuan tetangga, dan kepala desa setempat lalu memanggil polisi dan tenaga kesehatan puskesmas. []