BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Petinggi dan deklarator Gerakan Aceh Merdeka, Hasan Muhammad di Tiro (84 tahun), Selasa petang, sekira pukul 17.00 WIB, akhirnya diperbolehkan pulang setelah lima hari dirawat di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin Banda Aceh.
“Tim dokter telah memperbolehkan pulang dan wali langsung kami bawa kembali ke mes sore tadi,” kata Juru Bicara Komite Peralihan Aceh, Mukhsalmina, kepada acehkita.com (9/11).
Menurut Mukhsalmina, Hasan Muhammad Ditiro telah berada di penginapannya kembali di kawasan Jalan Pemancar Lamteumen, tempat yang menjadi penginapannya setelah kepulangannya ke Aceh pada Sabtu, 17 Oktober lalu.
“Ini sudah di mes. Saya dan Teungku Darwis serta beberapa tim yang menjaga langsung membawa beliau pulang karena sudah dibolehkan pulang,” kata pria yang memiliki nama lengkap Irwansyah itu.
Mukhsalmina mengatakan tim dokter yang diketuai dr. Fachrul Jamal telah menyatakan kondisi Hasan di Tiro telah pulih kembali, sejak masuk rumah sakit karena diduga kelelahan usai berkunjung ke sejumlah tempat di Aceh.
“Alhamdulilah wali telah sehat kembali dan benar-benar fit dan diputuskan dokter boleh pulang. Terima kasih telah mendoakan agar beliau tetap diberikan kesehatan,” kata mantan juru bicara militer GAM Wilayah Aceh Besar ini.
Seperti diberitakan sebelumnya Hasan Di Tiro terpaksa menjalani perawatan intensif dirumah sakit Zainoel Abidin Banda Aceh pada Sabtu (5/11) sekira pukul 10.00 WIB. Ia dirawat intensif di ruang Intensive Care Unit RSUZA Banda Aceh.
Sejak Oktober lalu, Hasan Tiro berada di Aceh. Ini merupakan kepulangan keduanya setelah GAM menandatangani Kesepakatan Damai. Selama dipengasingan Hasan Di Tiro sempat dua kali terkena stroke, sejak mengasingkan diri ke Swedia pada 1978, usai mendeklarasikan gerakan perlawanan bersenjata terhadap Indonesia. []