JAKARTA – Harga aset digital token kripto Bitcoin dan mata uang kripto lainnya terus anjlok sejak awal tahun. Secara year to date (ytd) nilai pasar Bitcoin sudah anjlok 20,79%.
Dalam kurun waktu 24 jam terakhir harga Bitcoin telah melemah 3,8%. Sejak kemarin harga Bitcoin telah tembus ke bawah US$ 40.000/BTC dan sekarang tepatnya berada di US$ 35.068/BTC.
Padahal awal November lalu harga Bitcoin sudah hampir menyentuh US$ 70.000/BTC. Artinya hanya butuh waktu kurang dari 2 bulan market cap kripto paling populer ini telah anjlok hampir 50%.
Merujuk pada aplikasi Pintu, selama sepekan terakhir mata uang kripto terbesar tersebut sudah ambles 18%. Seiring dengan BTC yang ambruk, mata uang kripto raksasa lainya juga terkoreksi. Sepekan terakhir Ethereum turun 27%, Binance Coin drop 25%, Cardano tumbang 20%, Solana terkoreksi 35%, dan XRP turun 23%.
Saat ini salah satu sentimen yang membuat harga Bitcoin Dkk ancur lebur adalah pergerakan aset keuangan berbasis teknologi yang sedang drop di tengah isu pengetatan moneter yang bakal dilakukan the Fed. Penyebab lainnya adalah penutupan akses internet di Kazakhstan yang mengakibatkan penambangan bitcoin berhenti.
Akhir pekan ini, indeks Nasdaq Composite yang berisikan saham-saham teknologi juga mencatatkan koreksi yang tajam sebesar 2,72%.
Dalam sepekan indeks saham teknologi AS tersebut sudah drop 5% lebih. Saham-saham teknologi maupun aset digital yang dikenal dengan growth story-nya memang sangat sensitive terhadap kebijakan moneter terutama oleh kenaikan suku bunga acuan.
Aset yang dinilai belum bisa menghasilkan arus kas positif tersebut menjadi berisiko tinggi ketika suku bunga acuan naik.
Khusus untuk Bitcoin cs sentimen negatif tambahan yang menyebabkan harganya terus melemah lantaran greenback yang kinerjanya terus menguat pekan ini.
Sebagai salah satu digital currency alternatif, pergerakan Bitcoin juga cenderung berlawanan arah dengan dolar AS. Ketika greenback menguat maka ada peluang Bitcoin dan token kripto lain melemah karena mata uang alternatif ini mayoritas diperdagangkan dalam satuan dolar AS. []
Sumber: CNBC Indonesia
