BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Puluhan guru dan pegawai honorer yang tergabung dalam Koalisi Guru Bersatu (Kobar-GB) di Kabupaten Aceh Selatan, berunjukrasa ke kantor Kejaksaan Tinggi Aceh di Banda Aceh, Selasa (10/11) pagi.
Mereka menolak keputusan bupati Aceh Selatan –atas desakan surat Kejari setempat– untuk mengembaliankan gaji pertama (rapel) ke kas daerah. Menurut massa, sejak surat keputusan bupati beredar, rapel setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi honorer 2006/2007 di Aceh Selatan dikenakan pemotongan sebesar Rp 500 ribu tiap bulannya.
“Kami tak sanggup dan keberatan pemotongan sebesar 500 rb,” kata Masriadi, kordinator aksi dalam pernyataan sikapnya.
Massa menilai pemberian rapel telah sesuai Terhitung Mulai Tanggal (TMT) SK CPNS yang diterima.
Massa meminta Kepala Kejaksaan Tinggi dan Kapolda Aceh mengusut kekayaan dan penerimaan CPNS tahun 2008 yang meluluskan istri wakil bupati Aceh Selatan.
Massa juga mendesak Kejati Aceh menganti kejari Aceh Selatan karena dinilai telah meresahkan dan menyengsarakan mereka.
Perwakilan massa akhirnya bertemu dengan Kajati Aceh, Yafizham. Kajati berjanji menyurati bupati untuk mengurangi pemotongan setiap bulannya agar tidak memberatkan pegawai.
Puas menyampaikan uneg-uneg di kantor Kejati Aceh, massa yang datang dengan menumpang angkutan umum itu, akhirnya membubarkan diri dengan tertib. []