BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyesalkan kebijakan pemerintah Australia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang melarang warga dan anggotanya berkunjung ke Aceh. Meski demikian kebijakan tersebut dinilai tidak berpengaruh pada jumlah wisatawan yang berkunjung ke Aceh.
“Memang secara harfiah kita dirugikan tapi secara de facto tidak, karena data Imigrasi menyebutkan turis yang berkunjung stabil,” kata Irwandi dalam sambutna pada pertemuan unsur Muspida Aceh, dengan anggota DPD dan DPR RI asal Aceh, di Gedung serbaguna Pemprov Aceh, Rabu, (30/3).
“Kebijakan Itu (Travel Warning-red), karena mereka tidak tahu dengan kondisi sebenarnya atau karena kesoktahuan mereka,” tambah Irwandi.
Menurut Irwandi, keseriusan larangan tersebut diketahuinya saat mengikuti pertemuan dengan staf PBB beberapa waktu lalu. “Waktu itu beberapa pejabat pentingnya tidak hadir dengan berbagai alasan. Mungkin karena itu,” ujar Irwandi.
Kondisi ketercekaman di Aceh terjadi pada saat polisi memburu kelompok teroris di pegunungan Aceh Besar. Namun, sebut Irwandi, keberadaan kelompok teroris di Aceh telah bisa dieleminasi. Karenanya, ia meminta PBB dan Australia untuk mencabut travel warning tersebut. []