BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Para nelayan yang mendiami wilayah pesisir Barat dan Selatan Aceh diminta untuk berhati-hati dalam beraktivitas di laut. Pasalnya, perairan Barat-Selatan Aceh tengah dilanda gelombang tinggi, yang mencapai 3,5 meter.
Aceh sedang dilanda cuaca buruk sejak awal pekan ini. Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar, memprediksikan cuaca buruk ini masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan.
Cuaca buruk berupa angin kencang yang disertai hujan lebat terjadi akibat adanya tekanan rendah di Barat Daya Samudera Hindia. Daerah yang berimbas cuaca buruk adalah sepanjang pesisir Banda Aceh, Sabang hingga ke Singkil dan Pulau Simeulue.
Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Iskandar Muda, Zakaria, menyebutkan, ganggguan di periaran Samudera Hindia itu berimbas pada kondisi cuaca di pesisir Aceh.
“Para nelayan untuk berhati-hari dan ini sangat membahayakan bagi jalur pelayaran,” ujar Zakaria kepada acehkita.com, Kamis.
Angin kencang dan hujan lebat itu menyebabkan tinggi gelombang di perairan Sabang hingga Aceh SIngkil berkisar antara 0,75 meter hingga 2,5 meter.
Sedangkan di perairan Selatan Sabang, Pulo Aceh, Pulo Banyak, dan Simeulue, ketinggian gelombang antara 1 meter hingga 3,5 meter.
“Tidak hanya nelayan tradisional, kapal besar pun akan terganggu dengan ketinggian gelombang ini,” lanjut Zakaria.
Karena tinggi gelombang dan cuaca buruk, Zakaria mewanti-wanti agar nelayan berhati-hati dalam beraktivitas di laut. “Kalau melihat adanya awan hitam, siap-siap untuk pulang,” lanjutnya.
Angin kencang yang melanda Banda Aceh, Sabang, dan Aceh Besar pada Kamis pagi memiliki kecepatan antara 50 hingga 60 kilometer per jam (kmph). Karenanya, Zakaria juga berpesan agar warga tidak berteduh atau berada di bawah pepohonan, tiang listrik, maupun baliho. []
