BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Seratusan warga Desa Masen, Kecamatan Sampoiniet, Aceh Jaya, terpaksa mengungsi ke masjid, Sabtu (2/1) dinihari. Penyebabnya, gajah liar mengamuk di pemukiman.
Armia, sekretaris Desa Masen, mengatakan, sekitar pukul 01.00 dinihari tadi, sejumlah warga di sana terpaksa keluar rumah dan lari ke masjid, karena gajah liar yang tiba-tiba berada di tengah perkampungan mengamuk dan merusak sejumlah tanaman seperti kelapa, pisang, kakao dan lainnya.
“Kami mengungsi untuk menghindari, karena gajah yang ini sudah mengamuk, sepertinya jahat,” katanya kepada acehkita.com via telepon seluler, Sabtu siang.
Sejak tengah malam tadi, kata Armia, warga yang sudah berkumpul di masjid tak bisa tidur, karena khawatir gajah akan menyerang mereka. Suasana kian mencekam karena di kawasan itu tak ada aliran listrik. “Kami keluar rumah dalam gelap,” ujar Armia.
Gajah baru berhasil dihalau menjauh dari pemukiman setelah tim mahout dari CRU Sarah Dheue (sekitar 20 kilometer dari Masen) tiba di sana. Para mahout mengusir gajah itu dengan meledakkan marcon dan karbit. Suasana mulai terkendali memasuki waktu shalat Subuh, sekitar pukul 05.00 WIB. Warga pun kembali ke rumah masing-masing.
Ini amukan pertama gajah liar di Masen pada pembuka tahun 2010.
Menurut Armia, sejak sebulan lalu hingga hari ini warga di sana tak berani lagi pergi ke kebun di perbukitan Masen, karena diperkirakan banyak gajah liar yang berkeliaran di sana. Akibatnya, ratusan hektar tanaman warga seperti nilam, karet dan kakao terlantar.
“Hari-hari sekarang kami hanya pergi ke sawah,” sebut Armia.
Mereka berharap Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Jaya peduli dengan penderitaan mereka. “Kami tidak tahu harus berbuat apa lagi,” tukas Armia.[]