BANDA ACEH | ACEHKITA.COM — Empat anggota Fraksi Partai Aceh di DPRA bakal diganti. Mereka diganti dengan alasan melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai.
Anggota Fraksi Partai Aceh Abdullah Saleh mengatakan, empat kader yang bakal ditarik dari parlemen ini melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai. Menurutnya, tuha lapan sebagai struktur tertinggi di partai telah melakukan evaluasi dan monitoring terhadap kader yang ditempatkan di parlemen.
Namun, ia menolak menyebutkan empat nama kader Partai Aceh yang bakal ditarik tersebut.
“Tidak etis saya sebutkan namanya,” kata Abdullah Saleh kepada wartawan di sela-sela sidang paripurna pengesahan Qanun Pilkada di DPRA, Jumat (24/2).
Abdullah Saleh juga tak mau terus terang soal pelanggaran AD/ART yang dilakukan oleh empat angota fraksinya itu. Ia hanya menyebutkan contoh pelanggaran, seperti mendukung kandidat selain yang diusung Partai Aceh, atau mendukung pembentukan partai politik baru.
“Orang Partai Aceh tapi dia katakanlah jadi tim sukses kandidat lain, itu juga dianggap melanggar aturan partai,” ujar bekas politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.
Informasi yang diperoleh acehkita.com dari sumber-sumber yang bisa dipercaya, keempat kader Partai Aceh di Parlemen yang akan dicopot adalah Darmawan alias Darmuda, Syamsul Bahri bin Amiren alias Tiong, Tgk M. Yahya Abdullah, dan Tgk Muhammad Wali Al Khalidi alias Waled Tanoh Mirah.
Dalam catatan acehkita.com, Darmuda terlihat pernah menghadiri rapat konsolidasi bekas kombatan Gerakan Aceh Merdeka wilayah Aceh Besar di Asrama Haji. Rapat itu mendukung Irwandi sebagai calon gubernur Aceh. Begitu pula dalam pertemuan di Hermes Palace yang juga membahas rencana pembentukan partai lokal baru.
Namun, Abdullah Saleh tetap menolak membeberkan nama. Dia hanya bilang, partai sudah mengusulkan nama ke DPRA, selanjutnya akan segera dikirim ke KIP untuk diverifikasi data-data untuk pergantian antarwaktu. “Nanti gubernur yang usulkan ke Menteri Dalam Negeri,” ujarnya. []