BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Bukan hanya masyarakat awam saja yang belum melek teknologi. Banyak kontraktor di Aceh ternyata juga masih gaptek alias gagap teknologi dan informasi.
“Di tengah mewabahnya perkembangan teknologi dan informasi. Ironisnya, masih banyak kontraktor yang tidak menguasai pemanfaatan teknologi alias gaptek,” kata Ketua Panitia Musyawarah Provinsi (Musprov) Asosiasi Kontraktor Kontruksi Indonesia (Aksindo) Aceh M. Usman melalui siaran pers diterima acehkita.com, Sabtu (20/2).
Akibatnya, lanjut dia, banyak pelaksanaan pembangunan tak efesien atau memboroskan anggaran, karena memakan waktu lama. “Akses teknologi menawarkan biaya yang lebih murah,” ujar Usman.
Menurutnya, aktivitas kontruksi era ini tak bisa dipisahkan dengan teknologi dan telah diterapkan dari proses kecil hingga besar. Contohnya, system e-procurement, yang sudah digunakan dalam dunia rekonstruksi Aceh, khususnya dalam proses pengadaan barang dan jasa. “Sayangnya, masih banyak kontraktor yang belum menguasai sistem-sistem seperti itu.” kata dia.
Usman berharap, para kontraktor harus terbuka dengan segala perkembangan teknologi informasi, agar bisa lebih efektif dalam pelaksanaan pembangunan.
Askindo Aceh juga meminta Pemerintah mengikutsertakan masyarakat dalam pembangunan. Selama ini, menurut pihaknya, pemerintah masih memarjinalkan masyarakat dalam pembangunan, tanpa menganggap bahwa mereka stakeholder penting. Untuk mewujudkan ini, kata Usman, butuh kerja sama yang baik.
Musprov Askindo Aceh akan berlangsung Sabtu (27/2) pekan depan di Lhokseumawe. Ini Musprov pertama di Aceh, usai terbentuk pada 2006 lalu. Askindo Aceh kini memiliki 650 anggota dari 19 kabupaten/kota.[]