BANDA ACEH | ACEHKITA.COM – Dua kurir shabu-shabu asal Bireuen berhasil ditangkap di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar. Bersama mereka diamankan 530 gram shabu.
Kedua warga tersangka penyeludup shabu-shabu itu berinisial BMN (31) asal Tumpok Tunong dan MNI (24) asal Abuek Tingkuem, Kabupaten Bireuen. Mereka ditangkap setelah mendarat di bandara SIM dari Kuala Lumpur Malaysia pada Rabu (29/07) siang, dengan menumpang pesawat Air Asia.
Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Banda Aceh, Indra Gautama Sukiman kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (30/07) mengatakan pihaknya sempat menahan kedua pelaku di tahanan Bea Cukai semalam, sebelum diserahkan ke polisi.
Menurutnya, informasi awal adanya shabu-shabu didapat dari salah seorang penumpang lain pesawat. Lalu pihak keamanan bandara memeriksa ketat semua penumpang yang turun dari pesawat yang mengangkut 155 orang itu.
Semua barang bawaan penumpang diperiksa dengan menggunakan X-Ray, petugas tidak menemukan barang yang dicurigai tersebut. Begitu juga hasil pemeriksaan terhadap penumpang. Tetapi kemudian, petugas bea cukai mencurigai BMN dan MNI yang tampaknya menggunakan sepatu terlalu besar dengan ukuran badannya, selain itu cara jalan mereka juga mencurigakan. “Cara jalan mereka juga agak pincang, ketika didekati petugas raut muka mereka mencurigakan,” jelasnya.
Setelah sepatu mereka diperiksa, petugas menemukan shabu-shabu di dalam sepatu tersangka. Pada sepatu BMN petugas menemukan 4 bungkus shabu-shabu seberat 300 gram. Sedangkan dari sepatu MNI petugas juga menemukan 4 bungkus shabu-shabu seberat 230 gram.
Mereka mengaku barang tersebut diterima dari salah seorang yang tinggal di Setia Alam, Klang, Malaysia. Dan barang itu akan diambil sesampainya di Banda Aceh, dengan imbalan masing-masing Rp 3 juta.
Oleh pihak bea cukai, kedua pelaku dan barang bukti 530 gram shabu-shabu, dua paspor, 3 unit handphone dan dua pasang sepatu, telah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk diproses lebih lanjut. []