BIREUEN | ACEHKITA.COM — Guna mengirit pengeluaran keuangan, DPRK Bireuen akan membatasi studi banding atau kunjungan kerja ke luar daerah.
“Jika studi banding itu dinilai kecil manfaatnya, maka kami tidak akan melakukan studi banding ke luar daerah. Sebab prioritas kami ke depan adalah bagaimana agar pembangunan yang menyentuh kepentingan rakyat kecil, bisa berjalan sesuai dengan harapan,” kata Wakil Ketua DPRK Bireuen, Husaini dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan di ruang pertemuan pimpinan DPRK setempat, Senin (14/12). Â
Untuk itu, Husaini yang berasal dari Partai Aceh (PA) itu berharap agar seluruh anggota legislatif periode 2009-2014 bisa bekerja sesuai amanah yang sudah diberikan oleh rakyat pemilih.
“Jadi jangan sesekali menganggap jabatan sebagai anggota dewan ini sebagai sebuah warisan, tapi ini adalah amanah yang harus bisa dipertanggungjawabkan kepada rakyat,” lanjutnya.
Sementara Ketua DPRK Bireuen, Ridwan Muhammad, mengajak insan pers agar bisa memberikan informasi dan sekaligus menjadi alat kontrol bagi kinerja anggota DPRK Bireuen.
“Jika ada yang salah dan keliru yang dilakukan anggota dewan, jangan segan-segan untuk mengkritik, agar kami bisa introspeksi diri dan memperbaiki kesalahan yang ada,” harap Ridwan Muhammad yang juga berasal dari PA.
Diakuinya, tanpa adanya saran dan kritik dari wartawan, maka jalannya roda pemerintahan tidak akan efektif. “Oleh karena itu peran pers dalam melakukan kontrol terhadap lembaga pemerintahan sabgat diperlukan,” lanjut Ridwan.
Kecuali itu, dalam penyusunan anggaran 2010 nanti, menurut Ridwan, pihak legislatif akan memprioritaskan kepentingan rakyat banyak. Semua usulan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) kecamatan berdasarkan masukan dari geusyik dan tokoh masyarakat, akan dijadikan dasar rujukan untuk dimasukkan dalam RAPBK yang direncanakan akan dibahas pada Januari 2010 nanti. []